Namun, karier musik Chrisye di New York tidak bertahan lama setelah ia memutuskan kembali ke Indonesia di akhir tahun 1973.
Chrisye merasa frustasi karena tidak bisa mengekspresikan diri dengan musik orisinal.
Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenang Chrisye
Dibalik kesuksesan lagu-lagunya, Chrisye selalu jatuh sakit setiap kali menyiapkan rekaman barunya, seperti diberatkan oleh Harian Kompas (16/8/1992).
Hal itu juga yang membuatnya jarang naik panggung di awal tahun 1990-an. Pada tahun-tahun itu Chrisye tak pernah menyanyi di pentas, kecuali di televisi.
"Mungkin karena saya jarang keluar dan menyanyi di atas panggung, sehingga kehadiran kaset saya selalu ditunggu," kata Chrisye.
"Namun demikian, saya juga sadar, bahwa saya tetap harus bekerja keras supaya rekaman saya bisa diterima," lanjutnya.
Harian Kompas (14/9/1998) menyebutkan, Chrisye berhasil meraih penghargaan MTV Asia di Los Angeles, Amerika Serikat.
Melalui klip video Kala Cinta Menggoda, Chrisye tampil sebagai pilihan pemirsa untuk lingkup Asia Tenggara dan Korea Selatan.
Ia mengalahkan empat saingannya dari Korea, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Kesuksesannya itu juga menjadi kado spesial di ulang tahunnya yang ke-49.
Chrisye meninggal di tahun 2007 akibat TBC tulang dan kanker paru stadium 4.
Sejak tahun 2005, kanker paru yang ada di tubuhnya memasuki stadium 4. Chrisye sempat berobat ke Singapura untuk menjalani serangkaian kemoterapi.
Menurut istrinya, Gusti Firoza Damayanti Noor, ketika berada di Singapura Chrisye kerap mengigau seperti sedang merokok meski tak sedang membawa rokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.