Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyatakan Perang ke Menteri Susi, Ini 5 Fakta soal Murad Ismail

Kompas.com - 04/09/2019, 12:09 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KOMPAS.comGubernur Maluku Murad Ismail menyatakan perang ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Diberitakan Kompas.com (3/9/2019), pernyataan Murad tersebut didasari oleh kebijakan moratorium dari Menteri Susi yang dinilai merugikan Maluku.

"Ini supaya kalian semua tahu. Kita perang," ujar Murad saat menyampaikan sambutannya dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat sekda Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (2/9/2019).

Menurut penjelasan Murad, setiap bulan Kementerian Kelautan dan Perikanan membawa ikan dari Arafura untuk diekspor.

Kendati demikian, Maluku tidak mendapat apa-apa dari ekspor tersebut.

"Ibu Susi bawa ikan dari laut Arafura diekspor, tapi kita tidak dapat apa-apa. Berbeda dengan saat sebelum moratorium di mana uji mutunya ada di daerah," katanya.

Berikut ini sejumlah fakta tentang Murad Ismail.

Baca juga: Nyatakan Perang ke Menteri Susi, Siapakah Murad Ismail?

1. Mantan anggota Polri

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Korps brimob masih menunggu rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis TNI terkait tertahannya 280 pucuk senjata pelontar granat dan 5932 pucuk amunisi di kepabeanan Bandara Soekarno Hatta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/17WAHYU PUTRO A KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Korps brimob masih menunggu rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis TNI terkait tertahannya 280 pucuk senjata pelontar granat dan 5932 pucuk amunisi di kepabeanan Bandara Soekarno Hatta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/17

Dilansir pemberitaan Kompas.com (27/5/2017), Murad adalah mantan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Gubernur adalah Komandan Korps Brimob Polri.

Saat itu, Murad menjelaskan, bahwa masa dinasnya di Polri hingga 2019. Namun dirinya saat itu lebih memilih maju Pilkada 2018.

"Saya sudah bertekad membangun Maluku," kata mantan Kapolda Maluku itu saat ditanya wartawan soal pilihannya apakah tetap berada di Polri atau maju di Pilgub Maluku.

Walaupun masih ada kemungkinan naik pangkat, Murad menuturkan bahwa niatnya maju Pilkada 2018 sangat besar.

"Tapi saya merasa terpanggil untuk membangun Maluku. Saya masih memiliki masa dinas 1,9 bulan sampai tahun 2019, nanti kalau saya sudah ditetapkan oleh KPU sebagai kontestan di Pilgub Maluku baru saya mundur," ungkapnya.

Baca juga: Murad Ismail Jabat Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku

2. Memenangi Pilkada Maluku 2018

Murad Ismail dan Barnabas usai dilantik sebagai Gubernur Maluku 2019-2024 oleh Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019). KOMPAS.com/Ihsanuddin Murad Ismail dan Barnabas usai dilantik sebagai Gubernur Maluku 2019-2024 oleh Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Diberitakan Kompas.com (9/7/2018), setelah menjadi anggota Polri, Murad melanjutkan perjalanan karirnya dengan mendaftar sebagai calon gubernur Maluku didampingi calon wakil gubernur Barnabas Orno.

Hasilnya, Murad Ismail dan Barnabas Orno keluar sebagai pemenang Pilkada Maluku tahun 2018.

Pasangan tersebut diusung oleh koalisi PDI-Perjuangan, Gerindra, NasDem, PKB, Hanura, PKPI, PAN, dan PPP dan memperoleh 328.982 suara.

3. Ramai Harga BBM

Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean) Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean)

Diberitakan Kompas.com (24/4/2019), Murad mengatakan, bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) di Maluku lebih mahal dibanding Papua.

Lanjut Murad, selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah ada upaya untuk menjadikan harga minyak di wilayah terpencil sama dengan di Ibu Kota Jakarta.

Namun, Murad menyebut bahwa hal itu belum dirasakan oleh warga di Maluku.

"Lihat di Papua saja, Pak jokowi mengatakan harga minyak di Papua sudah sama di Jakarta. Ini di Maluku orang tidak pernah tahu Maluku punya pulau ini 1.340 pulau. Ini minyaknya lebih mahal dibanding Papua. Ini orang belum tahu. Ini kita bongkar pelan-pelan," kata dia.

Baca juga: Gubernur Maluku Murad Ismail Berjanji Turun Gunung untuk Menangkan Jokowi-Ma’ruf

4. Katakan orang Maluku akan jadi menteri

Gubernur Maluku terpilih Murad Ismail didampingi mantan wakil gubernur Maluku Zeth Sahuburua (kanan) dan Ketua DPD PDI-Perjuangan Maluku Edwin Huwae saat memberikan keterangan kepada wartawan di Ambon, Senin malam (25/3/2019) KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY Gubernur Maluku terpilih Murad Ismail didampingi mantan wakil gubernur Maluku Zeth Sahuburua (kanan) dan Ketua DPD PDI-Perjuangan Maluku Edwin Huwae saat memberikan keterangan kepada wartawan di Ambon, Senin malam (25/3/2019)

Diberitakan Kompas.com (26/3/2019), Murad mengungkapkan bahwa akan ada putra putri Maluku yang akan menjadi menteri di kabinet Joko Widodo bila terpilih kembali menjadi presiden.

"Saya waktu itu sudah ketemu dengan Pak Jokowi dan ketika Jokowi terpilih kembali jadi Presiden orang Maluku sudah dijanjikan ada menteri itu, saya sudah dijanjikan jauh-jauh hari waktu saya menang Pilkada saya sudah ketemu sama jokowi," katanya kepada wartawan di Ambon, Senin (25/3/2019).

Menurut pernyataan Murad, ia disuruh Jokowi untuk mencari putra putri terbaik dari Maluku yang akan diangkat menjadi menteri.

"Kita dari tahun 65, sudah 14 kabinet itu belum ada orang Maluku duduk di kabinet. Kali ini harus ada dan saya jamin ada. Pak Jokowi telah meminta saya menunjuk siapa yang nantinya menjadi menteri. Makanya mari kita berdoa semua agar Pak Jokowi bisa menang untuk kedua kali," pintanya.

5. Sanksi ASN yang nonkrong di rumah kopi

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN)CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN)

Dilansir pemberitaan Kompas.com (2/9/2019), Murad akan memberikan sanksi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sering nongkrong di rumah kopi pada saat jam kerja.

"Saya ingatkan kepada OPD agar jangan main-main kalau tidak ingin mendapat sanksi," kata Murad.

Menurut Murad, saat ini masih banyak ASN yang nongkrong di rumah kopi ataupun di tempat lainnya pada saat jam kerja.

"Jangan lagi bermain-main. Saya sudah mulai berlari-lari 100 meter, kalian masih duduk di rumah kopi. Saya selalu pagi-pagi bersepeda kalau enggak ada mobil dinas, saya enggak masuk, kalau ada (ASN) baru saya masuk," ungkap dia.

Ia mengatakan, bahwa perilaku buruk dari para ASN yang kerap nongkrong di rumah kopi atau di tempat lain saat bekerja, akan merugikan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan.

Baca juga: Polisi yang Tembak Kader Gerindra Pernah Jadi Ajudan Murad Ismail

(Sumber: Kompas.com/Rahmat Rahman Patty, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com