Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pernah Tolak Mobil Dinas Baru meski Mogok Berkali-kali

Kompas.com - 23/08/2019, 16:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretariat Negara tengah melakukan pengadaan mobil dinas baru bagi Presiden dan Wakil Presiden RI di pemerintahan jilid II Joko Widodo.

Selain itu, mobil dinas menteri di kabinetnya juga akan diganti.

Saat ini, Jokowi menggunakan Mercedes Benz S-600 Pullman Guard berkelir hitam. Jumlahnya ada delapan unit.

Seluruhnya merupakan hasil pengadaan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya tahun 2007.

Urgensi penggantian mobil dinas presiden karena usianya yang sudah tua. Banyak permasalahan yang ditunjukkan mobil tersebut, seperti mesin yang tiba-tiba mati hingga sound system yang menyala sendiri.

Baca juga: Istana Pilih Mercy S600 Guard Jadi Mobil Dinas Baru Presiden Jokowi

Permasalahan ini ternyata kerap muncul saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah. Salah satunya saat Jokowi berkunjung ke Kalimantan Barat pada Maret 2017.

Saat itu, Jokowi dan rombongan baru saja meresmikan 8 Mobile Power Plant (MPP) di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawa. Saat menuju Kabupaten Kubu Raya untuk makan siang, tiba-tiba mobil RI 1 itu mogok di tengah jalan.

"Iya, mogok di perjalanan setelah menempuh perjalanan lebih kurang 30 menit," kata Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin yang juga ikut dalam rombongan Jokowi, kala itu.

Baca juga: Mobil Dinas Presiden dan Menteri Punya Banderol Miliaran Rupiah

Menurut Bey, mobil Mercedes Benz S-600 itu mogok karena bermasalah pada gasnya. Masalah tersebut membuat kendaraan tidak bisa berjalan dalam keadaan normal.

Akhirnya, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana dipindahkan ke mobil Toyota Alphard untuk kemudian melanjutkan perjalanan.

Sempat tolak ganti mobil

Mobil Presiden Joko Widodo saat meninggalkan kompleks Keben, Keraton Ngayogyakarta HadiningratKOMPAS.com / Wijaya Kusuma Mobil Presiden Joko Widodo saat meninggalkan kompleks Keben, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Meski sudah bolak balik mogok, saat itu Jokowi enggan mengganti mobil dinasnya.

Usai kejadian itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, pihak Istana Kepresidenan sudah membicarakan pengadaan mobil dinas baru untuk Jokowi sejak 2016.

Sebab, mobil Mercedes Benz S600 Pullman Guard hitam yang digunakan Jokowi sudah relatif berumur.

Namun, pengadaan tersebut tak jadi dilakukan karena tak disetujui oleh Jokowi.

"Soal pergantian mobil Presiden RI sebenarnya tahun lalu sudah dibicarakan, namun Presiden sendiri minta ditunda," kata Johan Budi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/3/2017).

Baca juga: Istana Tegaskan Anggaran Mobil Dinas untuk Menteri Disetujui DPR

Johan mengatakan, bukan hanya sekali mobil Jokowi mengalami kerusakan.

"Sudah beberapa kali mogok," ucapnya.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala sebelumnya memastikan, mobil dinas Jokowi masih bisa digunakan karena kerusakannya tak bersifat fatal.

Mogok itu disebabkan ada spare part yang mengalami kerusakan karena usia mobilnya yang saat itu sudah sekitar 10 tahun.

Baca juga: Mobil Dinas Presiden Jokowi, Mercedes-Benz S600 Sudah Sering Rusak

Permasalahan mobil dinas Jokowi dan menterinyai

Mobil Presiden Joko Widodo melintasi proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, ruas Lampiri, Duren Sawit, Senin (7/11/2017)6). Jokowi meninjau perkembangan proyek itu.Fabian Januarius Kuwado Mobil Presiden Joko Widodo melintasi proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, ruas Lampiri, Duren Sawit, Senin (7/11/2017)6). Jokowi meninjau perkembangan proyek itu.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, penggantian mobil dinas dilakukan karena kendaraan-kendaraan dinas yang saat ini digunakan berusia lebih dari sepuluh tahun.

Sudah banyak komponennya tidak berfungsi dengan baik.

"Mobil dinas Bapak Presiden sudah melebihi waktunya dan mobil itu adalah mobil khusus. Contohnya, antipeluru dan lain-lain."

"Dan elektroniknya itu ada umurnya. Jadi ada umur sepuluh tahun, ya sudah. Kalau sudah sepuluh tahun mungkin kalau diperbaiki sulit," kata Heru di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Baca juga: Kondisi Mobil Dinas Jokowi: Jendela Tak Berfungsi, Radio Nyala Sendiri

Mobil dinas presiden dan wapres saat ini dibeli pada tahun anggaran 2007. Karena sudah berumur, ada saja kerusakan yang muncul di kendaraan dinas kepala negara itu.

"Kan berkali-kali power window-nya enggak jalan, elektriknya enggak jalan. Pernah semua sound system di dalam mobil bunyi. Radio semua bunyi, kan enggak nyaman. Kira-kira begitu," kata Heru.

Kerusakan itu akan sangat merepotkan ketika terjadi pada saat Presiden Jokowi blusukan di luar Jakarta. Heru mencontohkan ketika Jokowi berkunjung ke Bali, beberapa waktu lalu. Di tengah jalan, kendaraan itu mengalami gangguan tiba-tiba.

"Ada sesuatu yang tidak normal dan terpaksa saya bersama Paspampres berada di lokasi berusaha mencari (mobil) pengganti. Dan penggantinya dari sisi persyaratan keamanan presiden tidak memenuhi syarat," kata dia.

Baca juga: Menteri Jokowi Pakai Mobil Dinas Baru? Ini Sejarah Mobil Menteri di Masa Lalu

Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi pada kendaraan dinas para menteri.

Para pelajar di Kota Kupang saling rebutan buku di dalam mobil Presiden Joko Widodo di Komplek SMK 3 Kota Kupang, Senin (8/1/2017)KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere Para pelajar di Kota Kupang saling rebutan buku di dalam mobil Presiden Joko Widodo di Komplek SMK 3 Kota Kupang, Senin (8/1/2017)
Heru mengatakan, banyak keluhan yang sampai kepadanya soal kerusakan yang terjadi pada kendaraan dinas para menteri. Bahkan, pada akhirnya banyak menteri yang memilih tidak menggunakan kendaraan dinas tersebut.

"Wajarlah. (Mobil dinas) menteri Toyota Crown juga sudah lebih dari sepuluh tahun. Saya dengar beberapa menteri enggak pakai kendaraan itu lagi karena sering mogok, mesinnya cepat panas dan lain-lain," kata Heru.

Baca juga: Toyota Crown Bekas Mobil Dinas Bisa Dibeli Menteri Tanpa Lelang

Untuk pengadaan kendaraan dinas menteri, tender sudah dimenangi oleh PT Astra Internasional Tbk. Perusahaan itu membawahkan beberapa merek otomotif roda empat, yakni Toyota, Daihatsu, Peugeot, dan BMW.

Namun, belum diketahui dari anggaran yang sudah disiapkan sebesar Rp 152 miliar itu akan digunakan untuk membeli mobil merek dan model apa.

(SUMBER: KOMPAS.com/Ihsanuddin)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com