Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Viral Uang Jutaan Rupiah Dimakan Rayap hingga Hanya Diganti Rp 1,05 Juta

Kompas.com - 21/08/2019, 15:09 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kisah yang diunggah Putri Buddin (23) soal uang jutaan rupiah yang dimakan rayap viral di media sosial baru-baru ini.

Dalam foto yang diunggah Putri melalui akun Twitter-nya @putribuddin tersebut, terlihat tumpukan uang tabungannya di dalam plastik putih yang rusak dimakan rayap.

Tabungan itu, menurutnya berjumlah sekitar Rp 10 juta rupiah dan terdiri dari berbagai pecahan uang.

Kaget melihat kondisi uang tabungannya, Putri pun bermaksud menanyakan pada Bank Indonesia (BI), apakah uangnya masih bisa diganti dengan uang yang baru.

Saat berada di Bank Indonesia, ia menyerahkan uang rusak miliknya itu ke pihak teller untuk dilakukan pengecekan secara fisik menggunakan alat khusus.

Baca juga: Kalau Uang Rusak atau Dimakan Rayap, Apa yang Bisa Dilakukan?

Uang yang masih dalam kondisi 67 persen miliknya tersebut ternyata masih bisa dinyatakan layak untuk menerima penggantian dengan uang baru.

Namun, jika kondisi keutuhannya di bawah itu, maka uang tidak dapat diganti.

Dari uang yang dinilai masih layak ganti sekitar Rp 5,4 juta, setelah dilakukan pengecekan ternyata BI hanya bisa mengganti uang Putri sebesar Rp 1,05 juta.

"Uang yang dapat diganti harus memiliki keutuhan fisik sebesar minimal 67 persen. Jadi, kalau serinya hilang atau tidak lengkap, tapi keutuhan fisiknya di atas 67 persen, uangnya bisa diganti dengan uang baru," ujar Putri.

Uang-uang rusak yang masih dianggap layak itu kemudian ditempelkan di kertas putih untuk dipotong sesuai ukuran aslinya.

Sementara lembaran uang yang dianggap tidak layak ganti, dicap dengan stempel bertuliskan “Tidak Diganti” dan dikembalikan kepada Putri.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengungkapkan, uang yang tidak layak edar meliputi uang rusak, uang lusuh, uang cacat, dan uang yang telah dicabut atau ditarik dari peredaran.

"Bagi masyarakat yang memiliki uang tidak layak edar, berupa uang cacat atau uang rusak, dapat menukarkan uang tersebut dengan uang rupiah yang layak edar di Kantor Bank Indonesia setempat," ujar Onny kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Di luar kantor Bank Indonesia, masyarakat juga bisa melakukan penukaran uang rusak atau lama di kegiatan kas keliling BI atau di kantor pihak lain yang disetujui pihak BI.

Baca juga: Cerita Lengkap Viral Uang Tabungan Jutaan Rupiah Dimakan Rayap

Dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (20/8/2019), awalnya tabungan tersebut berjumlah Rp 3 juta. Uang itu diberikan Putri kepada neneknya untuk dipergunakan apabila membutuhkan.

Karena sang nenek tidak mau, Putri pun menyimpannya di dalam lemari pakaian. Namun bukannya digunakan, sang nenek justru menambahkan uang dalam lemari itu hingga berjumlah sekitar Rp 10 juta.

Putri baru mengecek kembali uang tabungan di lemari yang pernah ia simpan setahun lalu, setelah sang nenek meninggal dunia.

(Sumber: Kompas.com/ Retia Kartika Dewi) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com