Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Deteksi 3 Bulan Misterius yang Mengorbit Uranus dan Neptunus

KOMPAS.com - Astronom telah menemukan tiga bulan yang sebelumnya tidak diketahui di sekitar Uranus dan Neptunus.

Penemuan ketiga bulan tersebut diumumkan pada Jumat (23/2/2024) oleh Pusat Planet Kecil Persatuan Astronomi Internasional.

Satu di antara tiga bulan tersebut terlihat mengorbit Uranus dan dua bulan lainnya terdeteksi di sekitar Neptunus, dikutip dari CNN, Rabu (28/2/2024).

Setelah penemuan ini, jumlah bulan yang mengorbit Uranus bertambah menjadi 28 dan Neptunus menjadi 16.

Hingga Jumat (1/3/2024), ketiga bulan tersebut belum diberi nama secara resmi.

Namun sesuai dengan konvensi penamaan bulan, bulan baru Uranus akan diberi nama berdasarkan karya Shakespeare.

Sementara itu, untuk nama bulan Neptunus akan diambil dari nama dewi laut Nereid dari mitologi Yunani.

Astronom di Carnegie Institution for Science, Scott S. Sheppard mengatakan, tiga bulan yang baru ditemukan ini merupakan yang paling redup yang pernah ditemukan di sekitar dua planet tersebut.

Ketiga bulan ini dapat ditemukan oleh para astronom dengan menggunakan teleskop darat dan dibutuhkan pemrosesan gambar khusus untuk mengungkap obyek tersebut.

Pengungkapan ini akan berguna untuk misi yang tengah direncanakan untuk menjelajahi Uranus dan Neptunus di masa depan.

Misi menuju Uranus dan Neptunus merupakan prioritas astronom karena kedua planet es ini hanya dapat diamati secara detail dengan Voyager 2 pada tahun 1980-an.

Penemuan lain bulan baru Uranus dan Neptunus

Bulan Uranus terbaru pertama kali terlihat dalam pengamatan menggunakan teleskop Magellan pada November 2023.

Meski sebelumnya, ilmuwan telah mencatat adanya bulan baru pada orbit Uranus sejak 2021.

Bulan Uranus yang ditemukan pada 2023 ini sementara diberi nama S/2023 U1 dan merupakan bulan baru Uranus pertama yang ditemukan dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun.

Diameternya sekitar 8 kilometer yang menjadikan S/2023 U1 sebagai bulan terkecil Uranus sekaligus di Tata Surya, dilansir dari Science Alert, Senin (26/2/2024).

Sementara itu, bulan baru Neptunus yang lebih terang, pertama kali terlihat dalam pengamatan Magellan pada September 2021 dan terlihat lagi di Oktober 2021.

Untuk bulan Neptunus yang lebih terang ini, ilmuwan memberikan nama S/2002 N5.

“Setelah orbit S/2002 N5 di sekitar Neptunus ditentukan menggunakan observasi tahun 2021, 2022, dan 2023, obyek tersebut ditelusuri kembali ke sebuah obyek yang terlihat di dekat Neptunus pada tahun 2003 tetapi hilang sebelum dapat dipastikan sebagai obyek yang mengorbit planet tersebut,” kata Sheppard.

Bulan baru ini berukuran lebar 23 kilometer dan memiliki periode orbit selama 9 tahun.

Terakhir, bulan Neptunus baru yang lebih kecil dan redup terlihat pada 2021 menggunakan teleskop Subaru dan diberi nama S/2021 N1.

Planet tersebut berukuran lebar 14 kilometer dengan orbit selama 27 tahun untuk mengelilingi Neptunus.

Bukan penemuan baru

Bulan-bulan yang baru dideteksi oleh ilmuwan bukanlah penemuan langka dalam astronomi modern.

Seiring dengan semakin kuatnya teknologi untuk mempelajari ruang angkasa, kemampuan untuk menemukan hal-hal kecil dan redup yang berada di luar angkasa pun meningkat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jupiter dan Saturnus adalah dua planet yang paling banyak menambah jumlah bulan mereka.

Sementara itu, planet Neptunus dan Uranus tidak banyak bertambah karena cenderung “diabaikan” akibat kondisinya yang jauh dari Bumi dan sulit dilihat menggunakan teleskop.

Akhirnya, pemahaman ilmuwan maupun manusia pada umumnya menjadi terbatas dibandingkan lima planet lain yang lebih dekat dengan Bumi.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/01/143000465/ilmuwan-deteksi-3-bulan-misterius-yang-mengorbit-uranus-dan-neptunus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke