Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisa Dicampurkan ke Dalam Teh, Ini Manfaat Kesehatan Madu Murni

KOMPAS.com - Madu di pasaran terdiri dari dua jenis, yaitu madu murni dan madu yang sudah diproses.

Madu non-murni sudah melalui proses pasteurisasi dengan memakai suhu tinggi.

Panas yang tinggi akan membunuh ragi dan bakteri yang tidak diinginkan, memperbaiki warna dan tekstur, menghilangkan kristalisasi, dan memperpanjang umur simpan.

Namun, banyak nutrisi bermanfaat juga ikut hancur dalam proses pasteurisasi pada madu.

Apabila tertarik untuk mencoba madu murni, ini beberapa manfaat kesehatan yang akan dirasakan tubuh.

Manfaat mengonsumsi madu murni

1. Meredakan sakit tenggorokan dan batuk

Sejak zaman dahulu, madu dikenal sebagai obat sakit tenggorokan yang meredakan rasa sakit dan membantu mengatasi batuk.

Agar khasiatnya bertambah, madu murni dapat dicampurkan ke dalam teh dan lemon saat flu menyerang, dikutip dari Healthline.

Tinjauan studi pada 2021 menunjukkan bahwa madu mungkin lebih unggul daripada bentuk perawatan lain dalam memperbaiki infeksi saluran pernapasan atas.

Selain itu, sebuah studi pada 2016 juga menunjukkan bahwa sifat antibakteri dan anti-inflamasinya efektif untuk membantu sakit tenggorokan.

2. Mengatasi masalah pencernaan

Terkadang madu dimanfaatkan untuk mengobati masalah pencernaan seperti diare dan maag.

Selain itu, madu juga berpotensi untuk melawan bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) yang dapat menyebabkan sakit maag.

Selain itu, madu juga mengandung prebiotik yang dapat memberi nutrisi dan menyehatkan usus.

3. Mencegah kerusakan sel

Madu murni mengandung serangkaian bahan kimia tumbuhan yang bertindak sebagai antioksidan.

Beberapa jenis madu memiliki kandungan antioksidan yang sama banyaknya dengan buah dan sayuran.

Sebagai informasi, antioksidan akan membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.

Radikal bebas yang ada di tubuh berperan dalam mempercepat proses penuaan dan perkembangan penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dalam madu murni yang disebut polifenol memiliki efek antiinflamasi yang bermanfaat dalam melindungi sejumlah kondisi yang terkait dengan stres oksidatif.

Madu murni juga mengandung bee pollen dan bee propolis yang memiliki potensi efek perlindungan pada sistem pernapasan, pencernaan, kardiovaskular, dan saraf, dan bahkan berpotensi dalam pengobatan kanker.

4. Menyehatkan otak

Dilansir dari Web MD, Rabu (17/4/2019), beberapa bukti menunjukkan bahwa madu mungkin memiliki kekuatan antioksidan dan anti-inflamasi yang bermanfaat bagi otak.

Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi madu murni memiliki perlindungan terhadap kerusakan otak akibat paparan timbal.

Selain itu, sebuah ulasan menyatakan bahwa madu murni kaya akan zat yang bernama polifenol.

Zat polifenol akan membantu melawan peradangan di hipokampus, yaitu bagian otak yang terlibat dalam memori.

5. Sebagai antibakteri

Madu murni merupakan bahan makanan yang mempunyai sifat antibakteri dan antimikroba alami.

Di dalam madu murni, terdapat zat hidrogen peroksida, glukosa oksidase, dan memiliki tingkat pH rendah yang berarti dapat membunuh bakteri dan jamur berbahaya.

Selain itu, karena komposisi kimianya yang unik, madu merupakan makanan yang sulit untuk ditumbuhi jamur atau bakteri.

Penelitian telah menunjukkan bahwa madu manuka yang merupakan salah satu jenis madu murni dapat membunuh patogen umum yang menyebabkan infeksi luka di kulit dan penyebab sakit maag.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/22/160000965/bisa-dicampurkan-ke-dalam-teh-ini-manfaat-kesehatan-madu-murni-

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke