KOMPAS.com - Gempa magnitudo 4,5 mengguncang kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Senin (1/1/2024) pukul 20.46 WIB.
Gempa bumi yang terjadi di darat tersebut dilaporkan sejumlah warganet dirasakan hingga Bandung, Jawa Barat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa berlokasi di 4 kilometer timur laut kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan kedalaman 10 kilometer.
"Hari Senin, 1 Januari 2024 pukul 20:46:48 WIB, wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik," katanya kepada Kompas.com, Senin (1/1/2024).
Daryono menyebutkan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 4,5.
Ia menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Daerah yang merasakan gempa
Daryono menyampaikan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di beberapa daerah sekitar Sumedang.
Di daerah Rancakalong, Jatinangor, Bandung mengalami guncangan dengan skala Intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Sementara itu, di Cirebon, Garut, dan Subang dalam Skala Intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga pukul 21.15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 6 kali aktivitas gempa bumi di Sumedang," ungkap dia.
Imbauan BMKG
Daryono mengimbau supaya masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
Periksa dan pastikan pula bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tutur Daryono.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/01/213713165/analisis-gempa-m-45-sumedang-penyebab-dan-daerah-yang-merasakan