KOMPAS.com - Galaksi, secara sederhana, merupakan kumpulan besar gas, debu, dan miliaran bintang serta tata suryanya, yang semuanya disatukan oleh gravitasi.
Bumi yang ditinggali manusia merupakan bagian dari tata surya, yang merupakan bagian kecil dari galaksi Bima Sakti.
Selain Bima Sakti, ada banyak sekali galaksi yang ada di alam semesta dan tidak diketahui dengan pasti berapa jumlahnya.
Dikutip dari laman Britannica, galaksi adalah salah satu sistem bintang dan materi antarbintang yang membentuk alam semesta.
Galaksi terdiri dari debu, gas, materi gelap, dan jutaan hingga triliunan bintang yang disatukan oleh gravitasi.
Hampir semua galaksi tampaknya lahir segera setelah alam semesta terbentuk, dan galaksi-galaksi tersebut tersebar di ruang angkasa.
Galaksi biasanya berada dalam kelompok, beberapa di antaranya dikelompokkan menjadi kelompok yang lebih besar yang berukuran ratusan juta tahun cahaya.
Bentuk galaksi berbeda satu sama lain, dengan variasi yang dihasilkan dari cara sistem terbentuk dan kemudian berevolusi.
Jenis-jenis galaksi
Dilansir dari laman National Geographic, galaksi dapat dikelompokkannya menjadi empat jenis utama, yaitu:
Galaksi bisa muncul sendiri-sendiri atau berpasangan, namun lebih sering merupakan bagian dari asosiasi yang lebih besar yang dikenal sebagai kelompok, gugus, dan superkluster
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh divisi Teleskop Luar Angkasa James Webb akhirnya menemukan galaksi awal alam semesta yang terletak sangat jauh, yakni galaksi AzTECC71.
Dikutip dari laman Live Science, galaksi AzTECC71 pertama kali terlihat sebagai gumpalan cahaya yang tidak dapat dipahami oleh teleskop james Clerk Maxwell di Hawaii.
Ia juga sempat terdeteksi oleh teleskop radio ALMA di Chile. Namun kemudian menghilang dalam gambar yang diambil oleh teleskop luar angkasa Hubble.
Galaksi dari alam semesta awal, AzTECC71, berada pada jarak yang sangat jauh dari Bumi sehingga ia luput dari pengawasan berbagai teleskop.
Namun, teleskop luar angkasa James Webb milik NASA berhasil menyoroti galaksi AzTECC71. Galaksi tersebut tampak seperti yang terjadi 900 juta tahun setelah Big Bang.
Saat itulah alam semesta menghasilkan bintang-bintang pertamanya, ribuan tahun sebelum tata surya kita lahir.
Meski galaksi AzTECC71 hanya terlihat sebagai setitik cahaya kabur sangat jauh berbeda, ini berpotensi memberi tahu peeliti bahwa ada banyak populasi galaksi yang bersembunyi.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa alam semesta awal jauh lebih berdebu daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Ini menambah petunjuk tentang bagaimana alam semesta berevolusi sejak Big Bang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/19/094500565/galaksi-awal-alam-semesta-yang-hilang-telah-ditemukan