Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahpahaman Umum mengenai Penyakit Skizofrenia

KOMPAS.com - Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang dapat memengaruhi pikiran, persepsi, dan perilaku seseorang.

Orang dengan gangguan ini biasanya mengalami kombinasi gejala psikotik, termasuk halusinasi, delusi, dan perilaku tidak teratur.

Menurut laman American Psychiatric Association, ketika skizofrenia aktif, gejalanya dapat berupa delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, kesulitan berpikir, dan kurangnya motivasi.

Namun, dengan pengobatan, sebagian besar gejala skizofrenia akan membaik dan kemungkinan risiko kambuh kembali dapat dikurangi.

Meskipun belum ada obat untuk skizofrenia, penelitian telah mengarah pada pengobatan yang inovatif dan lebih aman.

Penelitian telah menunjukkan bahwa skizofrenia mempengaruhi laki-laki dan perempuan dengan setara. Meski serangannya mungkin lebih awal pada laki-laki.

Penderita gangguan ini juga lebih mungkin meninggal pada usia muda dibandingkan populasi umum.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tingginya angka penyakit yang terjadi bersamaan, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Masih banyak keyakinan yang salah tentang gangguan ini, yang kemudian berkontribusi pada stigma serius yang melekat padanya.

Dikutip dari laman Encyclopedia Britannica, berikut adalah lima kesalahpahaman paling umum tentang skizofrenia:

Meskipun sebagian besar penderita skizofrenia tidak melakukan kekerasan, banyak masyarakat masih percaya bahwa mereka berpotensi berbahaya.

Persepsi negatif ini diduga berasal dari gambaran media mengenai gangguan tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar film yang menampilkan penderita skizofrenia menggambarkan mereka sebagai pembunuh atau melakukan tindakan kekerasan.

Namun, karena stigma gangguan ini, penderita skizofrenia lebih cenderung disakiti oleh orang lain dibandingkan menyakiti dirinya sendiri.

2. Membuat penderita mendengar suara kasar dan mengancam

Gejala skizofrenia bisa berbeda bagi setiap penderita dan mencakup beragam gejala. Beberapa orang mengalami halusinasi pendengaran dan jenis delusi sensorik lainnya.

Stereotip yang sering ditemukan adalah bahwa penderita skizofrenia mendengar suara mengancam di kepalanya, menyuruhnya melakukan tindakan kekerasan.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa interpretasi orang terhadap halusinasi pendengaran penderita mungkin dipengaruhi oleh budaya di wilayah tersebut.

Dalam masyarakat individualis seperti Amerika Serikat, suara-suara dianggap mengganggu dunia pribadi seseorang, sementara masyarakat kolektivis yang menekankan komunitas lebih nyaman membangun hubungan dengan suara mereka.

Meskipun skizofrenia memiliki gejala yang sangat beragam, namun menimbulkan kepribadian yang terpisah bukanlah salah satunya.

Sebagian asal muasal mitos ini berasal dari istilah skizofrenia itu sendiri. Nama kelainan ini berasal dari kata Yunani schizien yang berarti “terbelah” dan phren yang berarti “pikiran”.

Secara harfiah, keduanya berarti “pikiran terpisah”, yang awalnya mengacu pada pemisahan antara pikiran-pikiran yang biasa terjadi dalam pikiran individu penderita skizofrenia.

Namun, gagasan tentang “pikiran yang terbelah” terkadang disalahartikan sebagai perpecahan antar kepribadian.

4. Perlu rawat inap jangka panjang atau seumur hidup

Kesalahpahaman umum lainnya adalah bahwa seseorang yang didiagnosis menderita skizofrenia tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang bersikap normal.

Meskipun tidak ada obat yang secara langsung mengobati skizofrenia, ada sejumlah cara pengobatan untuk membantu seseorang hidup dengan gangguan tersebut.

Berbagai jenis obat antipsikotik dapat mengurangi frekuensi dan intensitas gejala. Pengobatan lain yang sering kali bersamaan dengan pengobatan adalah perawatan psikososial.

Percaya atau tidak, ada sejumlah anggapan faktor acak yang terkait dengan berkembangnya skizofrenia.

Tumbuh di perkotaan dikaitkan dengan perkiraan peningkatan risiko dua kali lipat terkena kondisi ini. Bahkan, waktu kelahiran seseorang juga dapat mempengaruhi risiko skizofrenia.

Meskipun mekanisme sebab akibat belum diketahui secara pasti, ada beberapa teori yang dapat menjelaskan masing-masing mekanisme tersebut.

Di lingkungan perkotaan, para psikolog berteori bahwa faktor-faktor seperti polusi dan meningkatnya paparan terhadap tekanan sosial dapat berkontribusi pada hubungan antara skizofrenia dan perkotaan.

Kemudian, penelitian menemukan bahwa ibu yang tertular virus saat hamil mempunyai hubungan dengan memiliki anak yang berisiko lebih tinggi terkena skizofrenia.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/25/084500865/5-kesalahpahaman-umum-mengenai-penyakit-skizofrenia

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke