Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Fenomena Ekuinoks Hari Ini, Apa Itu?

Hal tersebut dibenarkan oleh peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini.

Ia menjelaskan, fenomena ekuinoks terjadi ketika Matahari melintasi garis khatulistiwa dan berada tepat di atas ekuator (garis khatulistiw) Bumi.

Lantas, apa itu fenomena ekuinoks?

Fenomena ekuinoks

Clara mengungkapkan, fenomena ekuinoks disebabkan oleh gerak semu Matahari.

Gerak semu Matahari terjadi karena Bumi berotasi miring.

"Matahari seolah-olah bergerak dari 23,5 derajat lintang utara sampai 23,5 derajat lintang selatan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (23/9/2023).

Menurut Clara, fenomena ekuinoks bisa terjadi dua kali dalam satu tahun. Tahun ini, fenomena ekuinoks terjadi pada 21 Maret dan 23 September.

"Wilayah yang di garis ekuator misalnya akan mengalami hari tanpa bayangan pada tanggal-tanggal tersebut," ucapnya.

Akan tetapi, kata dia, wilayah yang berada di luar garis ekuator 0 derajat akan mengalami hari tanpa bayangan pada waktu yang berbeda-beda.

"Jadi kalau yang dimaksud adalah ekuinoks, maka itu adalah fenomena matahari ada di atas ekuator bumi," jelasnya.

Kapan waktu puncak ekuinoks?

Lebih lanjut Clara menyampaikan, waktu puncak untuk menyaksikan ekuinoks berbeda-beda di setiap tempat.

"Masing-masing tempat berbeda. Matahari akan tepat di atas ekuator jam 13.48 WIB," terang dia.

Sementara itu, dampak dari fenomena tersebut mungkin tidak terlalu signifikan.

"Dampaknya pada saat tepat di ekuinoks mungkin tidak akan terasa. Tetapi, gerak semu Matahari akan berakibat pergantian musim di belahan utara dan selatan Bumi," terang Clara.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/23/134500365/ada-fenomena-ekuinoks-hari-ini-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke