Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Menghabiskan Waktu di Pantai Bisa Membuat Tubuh Terasa Lebih Baik?

Saat itu, Sultan menyadari bahwa dirinya merasa membaik dibanding sebelumnya bahkan melebihi apa yang diperkirakan.

“Adakah orang dengan POTS/hEDS yang menyadari bahwa pergi ke lautan membuat mereka merasa jauh lebih baik?” begitu cuitan Sultan pada Selasa (18/7/2023).

“Seperti saya mendapatkan 2-3 hari perasaan seperti saya tidak sakit kronis ketika saya berenang di lautan dan tidak tahu apakah itu garam atau tekanan atau apa tetapi bahkan persendian saya terasa lebih baik,” imbuhnya.

Adapun postural orthostatic tachycardia syndrome (POTS) dan hypermobile Ehlers-Danlos syndrome (hEDS) merupakan kondisi neurologis yang dapat menyebabkan nyeri sendi, pusing saat bergerak, dan kelelahan.

Cuitan Sultan itu kemudian menjadi viral dan banyak orang lain yang memiliki penyakit kronis mengatakan bahwa gejala mereka memang terasa membaik setelah berenang di air asin.

Penjelasan dari sisi medis

Dikutip dari Insider, para dokter mengatakan, secara tidak sengaja Sultan telah menjalani apa yang disebut sebagai thalassotherapy.

Thalassotherapy merupakan terapi yang menggunakan air garam untuk penyembuhan penyakit tertentu dan diketahui sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Menurut praktisi perawat di Baylor College of Medicine Stewart Parnacott, hal tersebut merupakan hal yang biasa.

"Ada beberapa dasar ilmiah yang mendukung klaim ini," kata Parnacott.

Thalassotherapy tersebut sangat efektif untuk orang-orang yang mengalami masalah kulit dan penyakit tertentu.

"Air asin mengandung berbagai mineral dan elemen seperti magnesium, kalium, dan kalsium, yang diyakini memiliki potensi manfaat kesehatan," ungkap Parnacott.

Menurutnya, mineral-mineral tersebut akan diserap oleh tubuh melalui kulit saat seseorang berenang atau menghabiskan waktu di pantai.

"Mineral-mineral ini dapat meningkatkan relaksasi, mengurangi peradangan, dan mendukung kesehatan kulit,” imbuhnya.

Berada di dekat pantai juga menyehatkan mental

Dokter dari University of Miami Miller Elliot Dinetz menuturkan, berada di dekat laut juga dapat bermanfaat bagi kesehatan mental.

"Dari sisi kesehatan mental, berada di dekat laut, sebuah fenomena yang sering disebut sebagai 'efek ruang biru', telah dikaitkan dengan penurunan tingkat stres dan kesehatan mental secara keseluruhan," kata Dinetz.

Selain itu, suara dari laut seperti deburan ombak juga dapat meningkatkan kesehatan mental karena bisa memicu relaksasi.

Meskipun duduk di pantai atau mengapung bisa sangat menenangkan, Dinetz mengatakan bahwa orang akan mendapatkan manfaat maksimal ketika mereka menggerakkan tubuh.

"Aktivitas seperti berenang atau berjalan di pantai meningkatkan manfaat ini dengan meningkatkan kesehatan jantung dan mendorong pelepasan endorfin, penguat suasana hati alami tubuh," ucapnya.

Apakah perairan tawar memberikan manfaat yang sama?

Jika seseorang tidak tinggal berdekatan dengan laut atau danau air garam, bisa mengunjungi danau air tawar atau sungai yang juga sama-sama memiliki manfaat.

Bahkan, seseorang bisa mengunjungi kolam renang terdekat untuk memperbaiki masalah kesehatan.

"Perairan, baik air tawar maupun air asin, memiliki kualitas inheren yang menawarkan manfaat kesehatan," sebut Parnacott.

Olahraga ringan seperti berenang atau aerobik air bermanfaat bagi kesehatan sendi dan kebugaran kardiovaskular.

Sementara daya apung air dapat mengurangi dampak pada persendian, sehingga menjadikannya pilihan ideal bagi individu dengan kondisi muskuloskeletal tertentu.

"Baik lingkungan air tawar maupun air asin dapat menawarkan manfaat yang unik untuk kesehatan fisik dan mental," kata Parnacott.

"Menemukan keseimbangan dan meluangkan waktu untuk bersantai di alam dapat secara signifikan berkontribusi pada gaya hidup yang lebih sehat dan bahagia,” imbuhnya.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/04/140000465/mengapa-menghabiskan-waktu-di-pantai-bisa-membuat-tubuh-terasa-lebih-baik-

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke