Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teror Penembakan di Selandia Baru Jelang Pembukaan Piala Dunia Wanita 2023...

Peristiwa penembakan itu terjadi saat Selandia Baru tengah bersiap menggelar upacara pembukaan Piala Dunia Wanita atau FIFA Women's World Cup 2023.

Selandia Baru merupakan salah satu dari dua negara yang dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023, di samping Australia.

FIFA selaku induk sepak bola dunia juga mempercayakan Selandia Baru sebagai lokasi pelaksanaan opening ceremony atau upacara pembukaan turnamen empat tahunan tersebut.

Adapun upacara pembukaan Piala Dunia Wanita 2023 dijadwalkan berlangsung di Stadion Eden Park, Auckland, pada Kamis pukul 19.00 waktu setempat.

Namun, beberapa jam sebelum pelaksanaan, Selandia Baru dilanda peristiwa mengejutkan yang terjadi tak jauh dari venue upacara pembukaan Piala Dunia Wanita 2023.

NZ Herald melaporkan, terdapat peristiwa penembakan di Gedung CBD Auckland yang tengah direnovasi.

Penembakan yang dilakukan oleh pria berusia 24 tahun itu dilaporkan menewaskan dua korban jiwa.

Sang penembak juga dilaporkan tewas bersama dua korban tersebut.

Sementara itu, terdapat enam orang yang disebut mengalami luka-luka dalam tragedi penembakan di Auckland jelang Piala Dunia Wanita 2023 tersebut.

"Pelaku bergerak melalui lokasi bangunan dan terus melepaskan senjata apinya. Setelah mencapai tingkat atas gedung, laki-laki itu menahan dirinya dalam terowongan elevator dan petugas kami berusaha mendekatinya," kata seorang inspektur, Sunny Patel, dalam keterangannya.

"Tembakan lebih lanjut sempat dilepaskan oleh pria itu dan dia ditemukan tewas beberapa saat kemudian," lanjut keterangan Patel.

Komisaris Polisi Selandia Baru Andrew Coster mengungkapkan, pelaku merupakan tahanan rumah yang mendapat pengecualian sehingga bisa bekerja di sekitar lokasi penembakan.

Menurut pernyataan Coster, sang pelaku memiliki riwayat kekerasan keluarga.

Namun, hal itu dinilai tidak berindikasi pada ancaman seperti melakukan penembakan.

"Individu tersebut dikenal, terutama karena riwayat kekerasan keluarga," ujar Coster, dikutip dari The Guardian.

"Ada indikasi riwayat kesehatan mental pada pelaku, tetapi tidak ada bukti bahwa dia berisiko mematikan dan pelanggaran sebelumnya tidak menunjukkan dia bisa menimbulkan ancaman semacam ini," tutur Coster menjelaskan.

Pernyataan FIFA

FIFA turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia dalam tragedi penembakan di Auckland.

Organisasi tertinggi dalam struktur persepakbolaan dunia itu juga langsung membuka komunikasi dengan otoritas setempat setelah tragedi penembakan terjadi.

"Segera setelah insiden itu, Presiden Gianni Infantino dan Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura berkomunikasi dengan otoritas Selandia Baru," tulis pernyataan FIFA.

"FIFA juga berhubungan dengan tim peserta (Piala Dunia Wanita 2023) yang terkena dampak insiden ini," lanjut pernyataan tersebut.

Penembakan tidak terkait dengan sepak bola

FIFA dalam pernyataannya juga meyebutkan bahwa insiden penembakan di Auckland tidak berkaitan dengan urusan sepak bola.

Dengan demikian, pertandingan pembuka Piala Dunia Wanita 2023 antara tuan rumah Selandia Baru dan Norwegia di Stadion Eden Park, Kamis, tetap akan berlangsung sesuai jadwal.

"FIFA telah diberitahu bahwa ini adalah insiden yang tidak memiliki keterkaitan dengan sepak bola dan laga pembuka malam ini di Eden Park akan digelar sesuai rencana," tulis FIFA.

Prosesi mengheningkan cipta untuk menghormati korban akan dilakukan dalam pertandingan pembuka Piala Dunia Wanita 2023 tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/20/135506165/teror-penembakan-di-selandia-baru-jelang-pembukaan-piala-dunia-wanita-2023

Terkini Lainnya

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke