Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Pemuda di Nganjuk Tewas Dibacok Temannya gara-gara Uang Rp 50.000

Perbuatan tersebut dilakukan S menggunakan sebilah parang usai ia pulang dari acara hajatan tetangga.

Kepala Kepolisian Resor Nganjuk, AKBP Muhammad membenarkan adanya insiden pembacokan tersebut.

"Pelaku sudah diamankan. Korbannya meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi" ujar Muhammad dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/7/2023).

Lantas, bagaimana kronologi dan motif kejadian itu?

Kronologi dan motif kejadian

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Nganjuk, AKP Supriyanto mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (9/7/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Kronologi kejadian bermula saat pelaku meminjam uang Rp 50.000 ke korban dengan tujuan agar ia dapat mengambil uang Rp 100.000 di ATM.

Saat berada di acara hajatan tetangga, korban menanyakan perihal uang yang dipinjam oleh pelaku.

"Namun, pelaku menjelaskan bahwa uang sudah dikembalikan melalui aplikasi Dana,” ungkap Supriyanto.

Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, korban merasa tidak puas karena ia merasa tidak pernah menerima uang dari pelaku.

Pelaku dan korban kemudian cekcok di acara hajatan tersebut.

“Setelah itu, korban dan pelaku pulang ke rumah masing-masing,” kata Supriyanto.

Meski begitu, ternyata masalahnya tidak selesai di situ. Pelaku yang merasa sakit hati lantas mengambil sebilah parang di rumahnya, lalu mendatangi kediaman korban.

Sesampainya di rumah korban, S langsung masuk ke kamar dan membacok leher korban hingga tewas.

“Pelaku membunuh korban di dalam kamar, dengan cara membacok leher korban sebanyak tiga kali,” ungkap Supriyanto.

Korban dan pelaku sama-sama mabuk

Sementara itu, menurut Kades Teken Glagahan, Dodi Wicaksono, berdasarkan informasi yang diterimanya, sebelum kejadian korban dan pelaku sedang membantu acara hajatan tetangganya.

Keduanya juga minum-minuman keras hingga mabuk di hajatan tersebut.

"Saat itulah diduga pelaku menghabisi korban di kamarnya," ucap Dodi dikutip dari Tribun.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam kamarnya oleh ayahnya sendiri.

Sebelumnya, ayah korban curiga mendengar suara aneh dalam kamar anaknya.

"Ayah korban terkejut dan berteriak ketika masuk dalam kamar dan melihat anaknya meninggal dunia dengan darah di bawah tubuhnya," kata salah satu tetangganya yang tidak mau disebut namanya.

"Dan teriakan ayah korban didengar para tetangga yang langsung datang ke rumah korban," tambahnya.

Sementara itu, pelaku kini sudah ditahan polisi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/10/093000365/kronologi-pemuda-di-nganjuk-tewas-dibacok-temannya-gara-gara-uang-rp-50.000

Terkini Lainnya

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke