Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Negara Pertama, Australia Legalkan Penggunaan MDMA dan Psilocybin untuk Obati Gangguan Kesehatan Mental

MDMA umumnya dikenal sebagai ekstasi dan psilocybin, bahan halusinogen dalam "jamur ajaib" yang digunakan untuk mengobati gangguan stres pascatrauma (PTSD) dan depresi yang resisten terhadap pengobatan.

"Psilocybin dan MDMA relatif aman jika digunakan dalam lingkungan yang dikontrol secara medis di bawah pengawasan profesional kesehatan yang terlatih dengan baik dan dalam dosis yang telah dipelajari dalam uji klinis," kata Therapeutic Goods Administration (TGA), dikutip dari CNN.

Namun, beberapa psikiater dan peneliti khawatir bahwa langkah tersebut mungkin terlalu dini.

Hal itu lantaran obat-obatan yang dimaksud masih diuji secara klinis dan belum secara resmi disetujui untuk pengobatan gangguan kesehatan mental apa pun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Jadi negara pertama yang legalkan penggunaan psikedelik

Dilansir dari Live Science, keputusan penggunaan MDMA untuk pengobatan kesehatan mental itu telah disahkan oleh Therapeutic Goods Administration (TGA), regulator obat Australia.

Adanya keputusan penting tersebut sekaligus akan menjadikan Australia sebagai negara pertama di dunia yang mengakui obat-obatan psikedelik sebagai perawatan medis yang sah.

Dalam membuat keputusan, badan pengatur mengutip "bukti yang cukup" bahwa obat-obatan tersebut dapat membantu pasien tertentu dengan PTSD dan depresi.

Meskipun saat ini tidak ada obat yang mengandung psikedelik yang telah dievaluasi sepenuhnya untuk keamanan dan efektivitasnya dan ditambahkan ke database obat yang disetujui oleh TGA.

Langkah ini akan mengklasifikasikan ulang MDMA dan psilocybin dari zat terlarang menjadi obat yang dikontrol. Ini berarti, obat tersebut sekarang dapat diresepkan dan dikonsumsi secara legal untuk tujuan tertentu.

Selain itu, hal tersebut juga akan menjadi cara bagi psikiater untuk lebih berwenang meresepkan dan mengelola obat dalam pengaturan klinis.

Pasien yang diberi obat harus diawasi dengan ketat

Dalam uji klinis, pasien yang diberikan psikedelik diawasi secara ketat oleh para profesional perawatan kesehatan dalam pengaturan yang terkendali.

Ini sekaligus akan menjadi kasus yang sama untuk pasien yang mencoba menerima terapi dengan bantuan psikedelik di Australia sesuai dengan keputusan tersebut.

Belum ada penelitian yang cukup

Namun, beberapa ilmuwan mengatakan bahwa belum ada penelitian yang cukup mengenai psikedelik dalam pengaturan terapeutik.

Selain itu, mereka juga mengungkpkan bahwa keputusan Australia untuk mengesahkan obat-obatan tersebut sebagai obat legal terlalu cepat.

"Ini bukan untuk semua orang," kata Susan Rossell, seorang ahli neuropsikologi di Swinburne University of Technology di Melbourne.

Ia menekankan bahwa beberapa pasien mungkin mengalami perasaan negatif bila obat tidak diberikan dengan benar.

"Kita perlu mencari tahu siapa saja orang-orang yang akan mengalami pengalaman buruk dan tidak merekomendasikannya," katanya.

Rossell saat ini sedang mengerjakan satu-satunya uji klinis aktif di Australia yang mencari tahu efektivitas terapi dengan bantuan psilocybin dalam mengobati depresi.

Sementara itu, AS saat ini mengizinkan pengobatan psilocybin dan MDMA dalam kasus-kasus tertentu di bawah penggunaan yang penuh.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/02/070000965/jadi-negara-pertama-australia-legalkan-penggunaan-mdma-dan-psilocybin-untuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke