Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gadis 11 Tahun Masuk Rumah Sakit Usai Makan Biskuit Campur Ganja Buatan Ayahnya

KOMPAS.com - Seorang gadis berusai 11 tahun di Malaysia masuk rumah sakit setelah memakan biskuit cokelat yang diduga dicampur dengan ganja.

Dilansir dari ChanelNewsAsia, gadis tersebut menunjukkan efek samping yang serius setelah memakan biskuit cokelat buatan sang ayah tersebut.

“Pemeriksaan menemukan bahwa korban memakan biskuit yang diduga dicampur dengan ganja," kata kepala kepolisian Perak, Malaysia, Mohd Yusri Hassan Basri dalam keterangannya. Selasa (30/5/2023).

Dia mengatakan, kepolisian menerima laporan kasus ini pada Senin (29/5/2023) pukul 22.26 waktu setempat.

Saat itu, seorang asisten medis di Klinik Kesehatan Lawin yang berada di Gerik, Distik Hulu Perak melaporkan kejadian tersebut.

"Korban dibawa ke Rumah Sakit Gerik dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Taiping untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut," ujar Yusri.

Kondisi korban

Saat dibawa ke rumah sakit oleh ayahnya, korban mengalami sesak napas, pusing dan mual diduga efek dari biskuit campur ganja yang dimakannya.

Yusri mengatakan, kondisi korban sudah berangsur stabil setelah mendapat perawatan.

Namun, tes urine untuk memastikan apakah dia positif ganja belum bisa dilakukan karena memprioritaskan perawatannya.

Ayah korban ditahan

Menyusul kejadian itu, kepolisian menangkap ayah korban.

Dikutip dari The Star, ayah korban berusia 38 tahun dan berprofesi sebagai penyadap karet.

Tes urine kemudian dilakukan. Hasilnya, dia dinyatakan positif Tetrahydrocannabinol (THC).

THC adalah komponen psikoaktif dan salah satu dari 113 kanabinoid yang diidentifikasi dalam tanaman ganja.

Selain itu, polisi juga menahannya hingga 3 Juni 2023 untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dia diduga melanggar Pasal 31 ayat 1A Undang-Undang Anak Malaysia Tahun 2001 dan Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Narkoba Berbahaya Tahun 1952.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/02/070000365/gadis-11-tahun-masuk-rumah-sakit-usai-makan-biskuit-campur-ganja-buatan

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Tren
Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Tren
Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke