Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Detik-detik Manajer Timnas U-22 Sumardji Dipukul Saat Final Indonesia Vs Thailand

KOMPAS.com - Manajer Timnas Indonesia U-22 Sumardji menjadi korban pemukulan official Thailand saat Final SEA Games cabor sepak bola di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023) malam.

Pada pertandingan tersebut, Bagas Kaffa, dkk harus meladeni perlawanan sengit Thailand hingga babak perpanjangan waktu atau extra time.

Indonesia memang mampu menyudahi laga dengan kemenangan berkat skor 5-2 lewat gol yang dilesatkan Ramadhan Sananta, Irfan Jauhari, Fajar Fathur Rahman, dan Beckham Putra.

Namun, ketika laga berlangsung, Sumardji yang berada di pinggir lapangan dipukul dan ditarik official Thailand yang menyebabkan tubuhnya terjatuh ke lapangan.

Video yang memperlihatkan Sumardji dipukul hingga terjatuh beredar di media sosial dan membuat warganet Indonesia geram dengan aksi tak terpuji tersebut.

"Manajer timnas indonesia.. terkena dampak kerusuhan," cuit akun Twitter ini.

"Sesi baku hantam, alias bgzd, siapa tuh yg nendang manager timnas Indonesia anying," tulis akun Twitter yang lain.

Lantas, bagaimana kronologi manajer Timnas Indonesia U-22 dipukul saat final SEA Games 2023?

Cuplikan pertandingan Indonesia vs Thailand yang diunggah kanal YouTube @MediacorpEntertainment memperlihatkan secara jelas detik-detik ketika Sumardji dipukul official Thailand.

Awalnya, Indonesia dan Thailand harus melanjutkan pertandingan ke babak perpanjangan waktu usai imbang 2-2 pada babak pertama dan kedua.

Indonesia sempat unggul 2-0 pada babak pertama lewat gol Ramadhan Sananta pada menit 21 dan 45+4.

Sayangnya, Thailand yang diasuh Issara Sritaro mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada babak kedua.

Pertandingan yang dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu berlangsung sengit lantaran Indonesia dan Thailand sama-sama berambisi menambah gol demi merebut medali emas.

Pada babak perpanjangan waktu pertama, salah satu pemain Thailand gagal mengontrol bola saat menerima umpan balik dari rekannya.

Bola liar yang bergulir ke sektor pertahanan Thailand kemudian dimanfaatkan oleh Irfan. Selanjutnya, ia mencukil bola ketika berhadapan dengan kiper Thailand Soponwit Rakyart.

Sontekan tersebut berbuah gol pada menit ke-91. Irfan lalu melakukan selebrasi di sudut lapangan namun di waktu yang hampir bersamaan terjadi kericuhan di bench Indonesia dan Thailand.

Beberapa official dan pemain Indonesia dan Thailand terlibat baku hantam dan Sumardji berusaha meredakan keributan.

Petugas keamanan juga terjun ke pinggir lapangan untuk meredakan situasi, namun Sumardji dipukul dan ditarik oleh salah satu official Thailand yang mengenakan baju biru.

Sumardji akhirnya terjatuh ke lapangan. Petugas keamanan kemudian mengamankan dan menenangkan Sumardji.

Di depan kamera, Sumardji menunjukkan luka pada bibir bawah sebelah kiri beberapa saat setelah ia mengalami kekerasan oleh official Thailand.

Sumardji selanjutnya dipapah oleh salah satu official Indonesia setelah kericuhan sudah mereda.

Official Thailand tidak minta maaf

Setelah pertandingan berakhir, Sumardji memperlihatkan luka pada bibir bawah bagian kiri usai dirinya dipukul official Thailand.

Dilansir dari Antara, official Thailand yang melakukan kekerasan tidak memimnta maaf kepada dirinya.

Justru Sumardji yang meminta maaf kepada manajemen Thailand setelah keributan pada babak perpanjangan waktu pertama.

"Sebenarnya saya akan menahan. Tapi, justru saya yang kena. Saya tidak masalah. Ini bagian dari perjuangan," ujar Sumardji.

Ia mengaku, mendapat hikmah dari insiden tersbeur karena tugas utamanya untuk membantu Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 akhirnya tercapai.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/17/121500665/detik-detik-manajer-timnas-u-22-sumardji-dipukul-saat-final-indonesia-vs

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke