Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Video Lokomotif Kereta Api Diisi Pasir, untuk Apa? Ini Penjelasan KAI

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan lokomotif kereta api diisi pasir ramai di media sosial.

Video itu diunggah akun resmi layanan pelanggan PT Kereta Api Indonesia (KAI), @KAI121.

"Tahu gak, kalau pasir yg dimasukkan ke dlm lokomotif penting utk keselamatan perjalanan KA? Railmin mau kasih tahu sistem pemasir yg dimiliki oleh lokomotif," tulis KAI.

Dalam video, tampak sekarung pasir dimasukkan melalui lubang di bagian depan lokomotif.

Lantas, apa fungsi pasir yang dimasukkan ke dalam lokomotif tersebut?

Penjelasan KAI

Saat dikonfirmasi, Kepala Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan ihwal manfaat pasir yang dimasukkan ke dalam lokomotif.

"Pasir tersebut berfungsi untuk menambah daya gesek antara roda dan rel, khusus saat terjadi hujan gerimis," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Pada lokomotif terdapat sistem pemasir, yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada komponen lokomotif, yaitu traksi motor akibat roda selip.

Ia menjelaskan, ketika daya gesek rendah antara roda lokomotif dan rel, itu akan menyebabkan kereta api tidak dapat melaju sesuai kecepatan normal di lintas.

Dalam kondisi tersebut, maka masinis akan menyemprotkan pasir silika pada permukaan rel.

"Untuk meningkatkan kooefisien gesek antara rel dengan roda agar roda lokomotif dapat berputar dengan rpm yang sama antar-rodanya, sehingga kereta api bisa kembali ke kecepatan normal," jelas Eva.

Adapun sistem pemasir terhubung pada selang yang terdapat di bagian depan roda pertama dan keempat pada lokomotif.

Pengisian pasir dilakukan di depo lokomotif saat akan berdinas dengan cara memasukan pasir ke dalam tabung khusus di bagian depan lokomotif.

"Yang akan terhubung dengan selang ke posisi as roda nomor 1 dan 4 (sesuai arah KA)," ujar Eva.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/23/101500765/ramai-video-lokomotif-kereta-api-diisi-pasir-untuk-apa-ini-penjelasan-kai

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke