Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Bahaya Rokok bagi Kesehatan Kulit, dari Penuaan Dini hingga Kanker

Namun selain itu, merokok juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Seperti penuaan dini, bercak, serta bintik di kulit dan keriput. 

Berikut ini beberapa efek buruk merokok bagi kesehatan kulit.

1. Penuaan dini

Dikutip dari ForefrontDermatology, sejumlah ahli menilai rokok dapat mempercepat penuaan, sehingga mereka yang sering merokok rata-rata terlihat 1,4 tahun lebih tua dibanding mereka yang bukan perokok.

Hal ini karena rokok menghambat suplai darah yang berperan membuat jaringan kulit terlihat kenyal dan sehat. Selain itu rokok juga dapat memecah kolagen yang penting untuk elastisitas kulit.

Dikutip dari MedicalNewsToday, asap tembakau bisa menginduksi metalloproteinase MMP-1, suatu enzim yang dapat memecah kolagen sehingga kemudian elastisitas kulit menjadi berkurang.

Penurunan elastisitas ini bisa menghasilkan keriput, dan kulit yang tampak tak lagi kencang, yang bisa jadi tanda adanya penuaan dini.

2. Perubahan warna kulit

Dikutip dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), rokok bisa membuat warna kulit lebih gelap atau kekuningan pada ujung jari dan kuku.

Secara keseluruhan tampilan kulit seseorang menjadi lebih kusam dibanding sebelum merokok.

3. Menghambat penyembuhan luka

Dampak buruk rokok bagi kulit adalah menghambat suplai darah, nutrisi dan oksigen ke kulit. Hal itu membuat sintesis kolagen berkurang.

Kondisi tersbeut membuat proses penyembuhan luka jadi lebih lambat.

4. Bibir menghitam

Seseorang yang sering merokok bibirnya akan tampak menghitam. Hal itu karena paparan zat kimia berbahaya dan panas pada rokok dapat merusak sel-sel kulit pada bibir sehingga menyebabkan bibir menghitam. 

5. Bercak hitam di wajah

Efek buruk rokok lainnya adalah bisa membuat sejumlah bercak hitam di wajah. 

Kandungan racun dan zat kimia pada rokok akan menguras antioksidan di dalam tubuh dan tubuh akan memproduksi lebih banyak radikal bebas yang merusak sel-sel kulit.

Akhirnya, bercak-bercak hitam di wajah lebih cepat timbul.

6. Kanker kulit

Seperti peringatan bahaya rokok, perokok bisa berpotensi mengalami kanker, salah satunya kanker kulit. 

Menurut studi, merokok berpotensi erat dikaitkan dengan kanker kulit Squamous Cell Carcinoma (SCC) pada bibir dan jaringan mukosa mulut, Carcinoma pada serviks, dan Melanoma.


7. Psoriasis

Bahaya rokok lainnya adalah psoriasis. Dikutip dari WebMd, psoriasis merupakan kondisi kronis yang paling sering menyebabkan bercak tebal dan bersisik di kulit.

Studi menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih besar untuk terkena psoriasis.

Studi pada tahun 2007 menjelaskan bahwa menghisap sebungkus rokok dalam sehari selama 10 tahun atau kurang dapat meningkatkan risiko psoriasis sebesar 20 persen.

Adapun merokok selama 11-20 tahun meningkatkan risiko 60 persen, risiko semakin naik ketika seseorang merokok dalam waktu yang lebih lama.

8. Lingkaran bawah mata

Menyalakan rokok saat malam hari dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko gangguan tidur karena adanya kandungan nikotin di dalam rokok.

Pada akhirnya jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan perokok memiliki lingkaran hitam di bawah matanya.

9. Jari kuning

Merokok juga bisa mempengaruhi warna jari seseorang menjadi terlihat lebih kuning.

Biasanya rokok dikaitkan dengan munculnya noda di gigi. Namun ternyata rokok juga bisa menyebabkan jari dan kuku menjadi kuning.

Meski demikian, noda ini biasanya akan cenderung memudar ketika seseorang berhenti merokok.

10. Bintik usia

Bintik-bintik usia berupa bintik-bintik dengan warna lebih gelap dari kulit mungkin muncul di wajah dan tangan perokok.

Pada dasarnya bintik usia bisa muncul pada siapapun terutama yang menghabiskan waktu terkena sinar matahari.

Namun mereka yang merokok memiliki kemungkinan mengembangkan bintik usia ini lebih besar.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/26/160000065/10-bahaya-rokok-bagi-kesehatan-kulit-dari-penuaan-dini-hingga-kanker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke