Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, diperkirakan sebanyak 63.309.620 orang menderita tekanan darah tinggi pada 2018. Sementara 427.218 orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Penderita darah tinggi mayoritas merupakan orang dewasa usia 55-64 tahun (55,2 persen). Namun, penyakit ini juga menyerang orang berumur 45-54 tahun (45,3 persen) dan 31-44 tahun (31,6 persen).
Tekanan darah tinggi mudah menyerang orang yang memiliki pola hidup yang salah, misalnya banyak mengonsumsi makanan tidak sehat dan kurang beraktivitas.
Berikut 11 makanan yang harus dihindari oleh penderita darah tinggi.
1. Garam
Dilansir dari Medical News Today, sodium dalam garam dapat meningkatkan tekanan darah.
Setiap orang hanya dianjurkan mengonsumsi maksimal 2,3 gram atau 1 sendok teh garam per hari.
Untuk menurunkan tekanan darah, penderita dianjurkan mengurangi konsumsi garam paling tidak selama 4 minggu.
2. Kafein
Penelitian membuktikan, 200-300 mg kafein dapat meningkatkan tekanan darah hanya selama 1 jam sejak dikonsumsi. Parahnya, kondisi ini dapat bertahan hingga 3 jam.
Untuk itu, penderita darah tinggi direkomendasikan mengurangi konsumsi kopi atau mengganti dengan produk yang tidak mengandung kafein terlalu banyak.
3. Alkohol
Orang yang mengonsumsi alkohol terbukti memiliki tekanan darah tinggi pada tubuhnya.
Parahnya, konsumsi alkohol yang sedikit juga tidak membuat efeknya membaik. Selain itu, konsumsi alkohol juga memicu penyakit jantung dan obesitas.
4. Makanan olahan
Makanan olahan umumnya mengandung banyak garam dan lemak. Keduanya dapat memicu tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menghindari makanan ini atau hanya memilih produk dengan kandungan natrium relatif rendah.
5. Gula
Sama dengan garam, makanan yang mengandung gula terlalu banyak juga berisiko menyebabkan tekanan darah tinggi.
Makanan manis, biskuit kemasan, dan jajanan semacam itu juga tidak bermanfaat bagi kesehatan dan memicu kenaikan berat badan berlebihan.
6. Daging merah
Dikutip dari Medical News Today, daging merah dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.
Hal ini terjadi karena daging merah yang diproses dalam tubuh manusia akan bermetabolisme dan melepaskan senyawa yang memicu tekanan darah.
Contoh daging merah, yaitu daging sapi, domba, dan kambing.
Untuk mengurangi risiko tersebut, pilihlah potongan daging merah yang paling kecil dan tidak memiliki warna terlalu merah.
7. Lemak jenuh
Orang yang ingin menurunkan tekanan darah harus mengurangi asupan lemak jenuh.
Penderita darah tinggi tidak boleh mengonsumsi lebih dari 5-6 persen kalori dari produk yang mengandung lemak jenuh.
Lemak jenuh biasanya ada di makanan manis penutup, daging olahan, minyak dan mentega, serta produk susu.
8. Saus
Penderita darah tinggi tidak perlu menghindari semua jenis saus. Namun, pastikan produk yang dikonsumsi tidak mengandung gula terlalu tinggi.
Contoh produk saus dengan kandungan garam dan gula tinggi adalah saus tomat, saus sambal, kecap, dan saus salad.
9. Acar
Menurut Webmd, tiga ons acar mengandung 900 mg garam. Artinya, berisiko meningkatkan tekanan darah seseorang.
Karena itu, dianjurkan untuk mengganti rasa asam dari acar dengan cuka, jus nanas, atau jeruk.
Penderita darah tinggi dianjurkan mengganti roti biasa dengan roti gandum atau membatasi dengan hanya makan satu potong saja.
11. Keju
Produk keju yang mengandung garam dan gula tinggi tentu cenderung meningkatkan tekanan darah.
Contoh keju yang rendah sodium adalah keju Swiss yang memiliki 75 mg garam per 1 ons.
Kebalikannya, keju olahan yang keras seperti keju Amerika dan cottage memiliki kandungan garam tinggi.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/17/150000965/11-makanan-yang-harus-dihindari-penderita-darah-tinggi