Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Boeing 757 Birgenair Jatuh di Samudra Atlantik, 189 Tewas

Dalam kecelakaan tersebut sebanyak 189 penumpang tewas. 

Birgenair adalah perusahaan penerbangan charter Turki yang didirikan pada tahun 1988 dengan kantor pusat di Istanbul, Turki.

Kronologi kejadian

Dilansir dari Washington Post, tragedi yang terjadi pada Selasa malam waktu setempat menewaskan 189 orang, termasuk 13 kru di dalamnya.

Pesawat sewaan tersebut jatuh dengan membawa pulang turis Jerman dari liburan di Karibia dengan tujuan Berlin dan Frankfurt.

Sebelum jatuh, pesawat tersebut telah terbang mencapai 7.000 kaki di udara kemudian tiba-tiba berbelok kembali ke darat dan menghilang dari layar radar.

Penyelidikan dilakukan oleh berbagai pihak, seperti dewan keselamatan penerbangan negara setempat, pihak Boeing, dan produsen mesin Rolls-Royce.

Penyelidikan sempat mengalami kesulitan karena perekam data pesawat tersebut tenggelam ke dalam dasar laut Karibia.

Dilansir dari New York Times, perekam data pesawat tersebut tenggelam sekitar 3.000 kaki yang menelan banyak biaya untuk evakuasinya. Pesawat juga hancur berantakan dengan puing-puing tersebar di perairan.

Penyebab kecelakaan

Dilansir dari simpleflying, diketahui bahwa terdapat sarang tawon yang ada di dalam salah satu tabung pitot di dalam pesawat.

Sebelum digunakan pada penerbangan tersebut, pesawat tidak digunakan selama 20 hari dan terparkir di Bandara Internasional Gregorio Luperón (POP) Puerto Plata, Republik Dominika.

Selama dua hari sebelum hari kecelakaan, tabung pitotnya dibiarkan terbuka.

Tabung pitot berfungsi untuk mengukur faktor operasional seperti kecepatan udara dan ketinggian pesawat.

Sarang tawon tersebut memblokir kemampuan tabung untuk mencatat kecepatan udara dengan benar dan berakibat fatal.


Mesin mati

Setelah meninggalkan Puerto Plata, indikator kecepatan udara atau air speed indicator (ASI) kapten terlalu banyak membaca karena penyumbatan, menunjukkan kecepatan 350 knot (650 km per jam).

Hal tersebut mendorong autopilot untuk mengurangi kecepatan pesawat dan mengarahkan hidung pesawat ke atas, meskipun ASI perwira pertama dengan benar menunjukkan kecepatan pesawat 200 knot (370 km per jam).

Autopilot kemudian dinonaktifkan dan pilot sengan manual mengurangi daya dorong.

Hal tersebut menyebabkan pesawat mogok, serta mesin sebelah kiri mati karena aliran udara yang tidak memadai.

Pilot pun meningkatkan daya dorong pesawat, tetapi hanya mesin sebelah kanan yang bekerja sehingga pesawat berputar.

Pesawat pun terbalik dan jatuh ke Samudra Atlantik.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/06/064500565/hari-ini-dalam-sejarah-pesawat-boeing-757-birgenair-jatuh-di-samudra

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke