Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Twit Sebut Rekrutmen BUMN Hanya Formalitas, Ini Penjelasan FHCI

KOMPAS.com - Twit soal pelaksanaan Rekrutmen Bersama BUMN yang disebut hanya formalitas viral di media sosial.

Twit viral itu diunggah oleh akun ini pada Sabtu (21/1/2023).

Dalam twit tersebut, pengunggah menyampaikan kekecewaannya terhadap Rekrutmen Bersama BUMN tahap kedua yang dinilai tidak mengalami perbaikan dalam hal tranparansi.

"Aku kira rekrutmen periode ini lebih baik dan lebih transparan, eh sama aja wkwkw," tulis pengunggah.

Dalam twit itu, pengunggah juga melampirkan foto tangkapan layar yang mengisahkan pengalaman mendaftar seleksi bersama BUMN yang dianggap hanya formalitas semata.

"Pada ribut soal rekrutber BUMN, jadi inget rekrutmen periode kemarin.

Di perusahaan dan posisi yg aku daftar, yg lolos sampe MCU cuma 2 orang. Dan ada jg dari posisi lain yg lolos MCU 3 orang.

Tapi akhirnya kami semua yg lolos MCU gaada yg lolos rekrutber tsb hahaha. Terus siapa tuh yg ngisi posisinya? WKWKWK

Kalau cuma formalitas buat ikut2an rekrutber, kenapa harus ada yg dilolosin sampe MCU?

Padahal lokasi MCU nya jg ga di domisili. Yg mana ngabisin tenaga, materi, dan mungkin ada pengorbanan lain juga.

Waktu itu sempet sambat di grup yg isinya orang2 yg ikut rekrutber, eh tapi malah diserang.

Ternyata di rekrutber kali ini saja aja ga jelas ya HAHAHA. Lets see the game," tulis tangkapan layar tersebut.

Kendati dekimian, tidak disebutkan secara gamblang perusahaan BUMN mana yang dimaksud.

Sebagai catatan, MCU adalah medical check up atau pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh ahli medis untuk menemukan tanda klinis penyakit.

Dilansir dari laman Rekrutmen Bersama FHCI BUMN, MCU menjadi salah satu tahap yang harus dilalui oleh pendaftar.

Adapun pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan masing-masing BUMN.

Hingga Minggu (22/1/2023), twit viral itu telah dikomentari 298 warganet, dibagikan kepada 888 akun, dan disukai hingga 2.929 pengguna Twitter.

Lantas, apakah Rekrutmen Bersama BUMN hanya bersifat formalitas saja?

Forum Human Capital Indonesia (FHCI) angkat bicara terkait tuduhan yang menyatakan bahwa Rekutmen Bersama BUMN hanya bersifat formalitas saja.

Direktur Eksekutif FHCi memastikan bahwa Rekrutmen Bersama BUMN tidak digelar hanya untuk formalitas saja.

"Betul (tidak sekadar formalitas)," kata Lieke, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (22/1/2023).

Selama ini, prose rekrutmen berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia di sebuah perusahaan.

Oleh sebab itu, Lieke mengatakan bahwa jika proses rekrutmen dilakukan tidak adil, maka bisa menjadi bumerang bagi perusahaan terkait.

Adapun terkait kasus yang menyebutkan bahwa seluruh pelamar tidak lolos usai mengikuti MCU, Lieke menyampaikan bahwa tahap tersebut merupakan wewenang perusahaan BUMN terkait.

"Saat ini kebijakan tes apa saja yang akan dilakukan di BUMN tergantung BUMN masing-masing," jelas dia.

"(Hal ini) disesuaikan dengan kebutuhannya, begitu juga dengan urutan tesnya," imbuh Lieke.

Pasalnya, terdapat beberapa perusahaan BUMN yang mengawali tahap tes seleksi dengan MCU sementara yang lainnya tidak.

"Bisa saja di BUMN yang satu mulai dengan MCU, BUMN yang lain dimulai dari wawancara, diikuti saja prosesnya," saran Lieke.

Di sisi lain, Lieke menyebutkan bahwa perusahaan BUMN berpotensi untuk tidak meloloskan seluruh kandidat yang mendaftar.

Hal itu bakal dilakukan jika seluruh kandidat tidak lolos di masing-masing tahap yang telah ditentukan.

"Bisa saja (semua kandidat tidak lolos), kalau kandidat yang mendaftar tidak lolos TKD/AKHLAK, tidak lulus Bahasa Inggris, dan yang dipersyaratkan lainnya untuk masing-masing posisi," tandas dia.

Indikasi kecurangan Tes BUMN

Sebelum disebut hanya formalitas, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata sempat mengatakan bahwa pihaknya menemukan aksi perjokian dalam penyelenggaraan proses Rekrutmen Bersama BUMN.

Indikasi kecurangan ini mengakibatkan 39 nama terpaksa di-blacklist.

"Berdasarkan penyelidikan, kami mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut," terangnya, dikutip Kompas.com (16/1/2023).

Menurut Tedi, pihaknya menerima laporan yang menunjukkan bahwa terdapat grub aplikasi berkedok bimbingan belajar (bimbel) yang melakukan aksi perjokian.

"Otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/22/202600765/viral-twit-sebut-rekrutmen-bumn-hanya-formalitas-ini-penjelasan-fhci

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke