Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memahami Anuptaphobia, Ketakutan akan Status Jomblo

KOMPAS.com - Anupthaphobia merupakan ketakutan berlebihan berstatus jomblo atau tidak menjalin suatu hubungan.

Orang dengan fobia ini mungkin hampir tak pernah melajang.

Mereka akan beralih dari satu hubungan ke hubungan lainnya, dengan sedikit atau tanpa jeda waktu untuk melajang.

Dengan kondisi ini, orang dengan anuptaphobia sangat sulit untuk membentuk ikatan yang sehat dan benar-benar mengenal orang lain.

Dikutip dari Psych Times, penderita anuptaphobia mungkin secara tidak rasional takut bahwa mereka akan menjadi lajang selama sisa hidup mereka atau bahwa mereka akan mati tua dan sendirian.

Gejala anuptaphobia

Penderita anuptaphobia mungkin memiliki rasa putus asa dan mengembangkan hubungan romantis dengan orang yang benar-benar tidak mereka inginkan.

Ini dilakukan hanya untuk mengisi kekosongan karena tidak ingin melanjang.

Kejadian ini dapat menimbulkan banyak masalah tambahan pada apa yang sudah bisa mereka alami dengan anuptaphobia dengan sendirinya.

Ketidakrasionalan seperti itu mungkin menjadi penyebab besar mengapa mereka menanggung penderitaan mental yang mereka alami.

Di bawah ini, ada beberapa gejala yang lebih umum dari fobia ini:

Tidak ada penyebab anuptaphobia yang diketahui. Namun, genetika dan lingkungan seseorang mungkin memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan gangguan mental ini.

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mental, terutama gangguan kecemasan dan fobia mungkin memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan anuptaphobia.

Jika hal itu penyebabnya, hanya butuh semacam pengalaman traumatis bagi mereka untuk mengembangkan anuptafobia yang parah.

Pengalaman traumatis tersebut akan membuat hati mereka hancur oleh seseorang yang sangat mereka cintai atau situasi serupa lainnya.

Faktor lingkungan lain yang mungkin menyebabkan seseorang mengembangkan anuptaphobia adalah bahwa mereka mungkin sering digoda ketika kecil.

Perasaan itu dapat tumbuh menjadi penyakit mental yang parah.

Anuptaphobia juga dapat berakar pada rasa tidak aman yang mendalam seperti mempertahankan citra diri yang buruk.

Kedanti demikian, tidak ada penyebab pasti mengapa gangguan ini berkembang.

Tidak ada pengobatan yang dirancang khusus untuk anuptaphobia.

Namun, terapi bicara atau obat anti-kecemasan dapat secara signifikan membantu mengurangi gejala yang terkait dengan kondisi ini.

Terapi bicara mungkin merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk mengobati anuptaphobia.

Pasalnya, terapis dapat membantu pasien menjadi lebih sadar akan kesalahan dalam pola berpikir mereka.

Olahraga juga terbukti sangat bermanfaat bagi orang yang menderita gangguan kecemasan, termasuk anuptaphobia.

Secara khusus, latihan kardiovaskular secara signifikan dapat membantu menghilangkan stres seseorang.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/21/153000765/memahami-anuptaphobia-ketakutan-akan-status-jomblo

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke