Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenis Sayuran yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Penderita Penyakit Jantung

KOMPAS.com - Penyakit jantung merupakan kondisi saat jantung mengalami gangguan, mulai dari gangguan pada pembuluh, otot, katup, maupun detak atau irama jantung.

Orang dengan penyakit jantung tidak boleh mengonsumsi makanan sembarangan.

Sebab, salah konsumsi berpotensi menyebabkan gangguan pada organ vital pemompa darah ini kembali kambuh.

Sebagai sumber vitamin, mineral, dan antioksidan, sayuran umumnya sangat penting untuk kesehatan jantung, seperti menurut laman Healthline.

Kendati begitu, tak selamanya sayuran baik untuk penderita penyakit jantung. Dalam kondisi tertentu, konsumsi sejumlah sayuran dalam jumlah banyak justru bisa berakibat fatal.

Lantas, apa saja sayuran yang sebaiknya tidak dimakan penderita penyakit jantung?

Sayuran pantangan penderita penyakit jantung

Sayuran yang dianggap sehat tak selalu baik bagi penderita penyakit jantung.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa sayuran yang sebaiknya tak dikonsumsi orang dengan penyakit jantung:

1. Sayur yang mengandung gas

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penderita penyakit jantung terutama penyakit jantung koroner sebaiknya mengurangi sayuran yang mengandung gas.

Beberapa sayuran dengan kandungan gas tersebut termasuk kol, lobak, dan nangka muda.

Penyakit jantung koroner sendiri terjadi saat suplai darah ke jantung tersumbat atau terganggu oleh penumpukan zat lemak di arteri koroner.

Gangguan yang juga disebut sebagai penyakit arteri koroner ini merupakan salah satu penyakit paling banyak menyebabkan kematian.

2. Sayuran hijau yang kaya vitamin K

Sayuran hijau merupakan sumber vitamin K yang membantu melindungi pembuluh nadi atau arteri. Namun, vitamin K juga perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan pembekuan darah.

Dilansir dari laman Kemenkes, proses pembekuan darah terjadi akibat aktivasi sistem pembekuan darah yang membutuhkan vitamin K sebagai aktivatornya.

Dengan begitu, keberadaan vitamin K bisa membantu terbentuknya pembekuan darah.

Di sisi lain, pasien jantung koroner atau gangguan fibrilasi atrium biasanya akan diberikan terapi rutin berupa obat pengencer darah, seperti warfarin.

Konsumsi obat ini bisa mengurangi proses pembekuan darah, sehingga mencegah kejadian penyakit akibat sumbatan pembuluh darah, seperti stroke dan serangan jantung.

Efek yang bertentangan antara pengencer darah dan sayuran hijau kaya vitamin K dianggap berbahaya lantaran bisa menurunkan khasiat dari obat yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, bagi penderita sakit jantung yang minum obat pengencer darah, disarankan mengonsumsi vitamin K dalam dosis kecil, sekitar 90-140 mikrogram per hari.

Vitamin K sendiri diperoleh dari konsumsi sayuran hijau, termasuk bayam, brokoli, kangkung, dan selada.

3. Sayuran goreng

Dikutip dari Kompas.com, gorengan termasuk sayuran yang digoreng, menjadi penyebab kadar kolesterol dalam darah naik.

Kolesterol yang terlalu banyak di dalam pembuluh darah bisa membentuk plak yang menghambat aliran darah.

Beberapa contoh sayuran yang diolah dengan cara ini, termasuk kubis atau kol goreng, buncis goreng telur asin, hingga keripik dari sayuran seperti keripik bayam.

Meski enak dan berbahan dasar sayuran yang kaya akan nutrisi, proses penggorengan dan tambahan tepung membuat olahan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol lebih tinggi.

4. Sayuran dengan tambahan gula

Menambahkan gula ke dalam sayuran akan meningkatkan cita rasa masakan.

Kendati begitu, tambahan banyak gula pada sayuran juga menambah kadar kolesterol, salah satu pemicu penyakit jantung.

Lantaran mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol, pembatasan sayuran manis amat dibutuhkan bagi orang dengan penyakit jantung.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/21/070500565/4-jenis-sayuran-yang-sebaiknya-tak-dikonsumsi-penderita-penyakit-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke