Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanggapan KAI soal Ramai Warganet Keluhkan Harga Tiket Kereta Mahal

KOMPAS.com - Ramai warganet mengeluhkan soal harga tiket kereta api saat ini yang dinilai mahal di media sosial Twitter.

Keluhan itu diutarakan para warganet melalui akun masing-masing.

"Tiket kereta sekarang mahal-mahal," ujar pengguna Twitter ini.

"Tiket kereta mahal bgt skrg whyyyy," tulis warganet ini.

"Kirain perasaanku aja tiket kereta sekarang terlampau mahal, banget. Ternyata aku scroll2 banyak yg sependapat ya. Bener. Mahal. Banget," tulis akun berikut.

"Harga tiket jakarta-surabaya, kereta lebih mahal daripada pesawat, gangerti lagi !" ujar akun lainnya.

Tidak hanya di tahun 2023, keluhan warganet soal harga tiket kereta api yang dinilai mahal sudah terjadi pada 31 Desember 2022.

"Skrng tiket kereta udah naik drastis. Bulan sebelumnya tiket paling mahal yang pernah kubeli mentok harga 385 ribu. Ini dengan harga 430 ribu dapatnya yg tambahan. Mana udah nyaman pp di gambir," ujar akun Twitter ini

Bagaimana tanggapan PT KAI mengenai keluhan tersebut?

Tanggapan PT KAI

Vice President (VP) Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus menjelaskan, besaran tiket kereta api komersial menyesuaikan permintaan (demand) dari pelanggan.

Ia juga menyebut, penyesuaian tarif ini bersifat fluktuatif.

"Tarif KA Komersial sifatnya fluktuatif menyesuaikan dengan demand dari pelanggan," ujar Joni, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/1/2023).

Selain itu, ia juga memastikan bahwa tarif-tarif kereta api jarak jauh berada di rentang Tarif Batas Bawah (TBB) hingga Tarif Batas Atas (TBA).

"Tarifnya juga kami pastikan selalu berada dalam Tarif Batas Bawah (TBB) - Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditetapkan," lanjut dia.

Adapun untuk KA-KA yang sifatnya PSO, atau mendapatkan Public Service Obligation, Joni mengatakan, tarifnya selalu tetap sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Untuk memberikan alternatif, KAI juga menjual tiket ke berbagai tujuan dalam berbagai kelas dan subkelas.

Tujuannya agar pelanggan dapat memilih tarif yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya.

Ada alternatif tiket kereta lebih murah

KAI juga menyediakan Tarif Khusus di mana pelanggan dapat membeli tiket dengan tarif lebih murah khusus untuk rute dan KA-KA tertentu.

Tiket dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access atau loket stasiun maksimal 2 jam sebelum keberangkatan.

Selain itu, pelanggan PT KAI juga bisa mengikuti event promo yang biasanya digelar PT KAI.

"Dalam rangka untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, KAI juga rutin menyediakan event promo diskon tiket serta menyediakan Tarif Reduksi bagi lansia, infant, wartawan, dan berbagai instansi lainnya," imbuhnya.

Tarif reduksi tiket kereta untuk civitas dan alumni universitas

Sebelumnya diberitakan, PT KAI melanjutkan kembali tarif reduksi tiket kereta api untuk civitas akademika pada 2023.

Saat ini, KAI memberikan diskon sebesar 10 persen untuk dosen dan tenaga kependidikan UNS, Unpad, UI, UGM, ITB, dan ITS serta anggota ikatan alumni UNS, UGM, ITB, ITS, UNY, dan Unair.

Selain itu, pemberian diskon tarif kereta api tersebut lantaran, sejumlah universitas di atas telah bekerja sama dengan PT KAI.

"Pemberian diskon ini merupakan sebuah bentuk peningkatan pelayanan yang KAI berikan guna terus memberikan layanan kereta api yang aman, nyaman, dan terjangkau," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

"Harapannya, semakin banyak masyarakat yang bepergian menggunakan kereta api," sambungnya.

Joni menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak perguruan tinggi yang akan bekerja sama dengan KAI guna mendapatkan diskon khusus untuk pembelian tiket kereta api.

Tarif ini berlaku untuk perjalanan KA jarak jauh dan menengah untuk kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif.

Pembelian tiket tersebut, harus dilakukan melalui KAI Access dengan memasukkan nomor reduksi yang telah didaftarkan sebelumnya melalui Loket, Customer Service, atau lokasi lainnya seuai kerja sama antara KAI dan perguruan tinggi tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/09/163000165/tanggapan-kai-soal-ramai-warganet-keluhkan-harga-tiket-kereta-mahal

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke