Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Covid-19 Omicron XBB hingga Gejalanya

"Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada kasus varian baru yaitu XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus," katanya, dalam acara "Capaian Kerja Pemerintah 2022", dikutip dari Antara, Jumat (21/10/2022).

Ia pun meminta semua pihak bekerja sama memperkuat efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan protokol kesehatan (prokes).

Sebelumnya, Singapura telah menghadapi lonjakan baru kasus Covid-19 akibat kemunculan sub-varian Omicron XBB.

Pada Jumat (14/10/2022), negara itu melaporkan lebih dari 9.000 kasus Covid-19 dalam sehari.

Varian ini bahkan menyumbang 54 persen dari kasus lokal selama minggu 3-9 Oktober 2022.

Apa itu Omicron XBB dan gejalanya?

Mengenal Omicron XBB

XBB adalah sub-varian Omicron baru, strain BA.2.10 yang pertama kali muncul di India pada Agustus 2022.

Selain Singapura, virus ini juga telah terdeteksi di negara-negara seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, dan Jepang.

Pengamatan dari negara-negara dengan sub-varian XBB menunjukkan menular seperti varian saat ini, tetapi tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Namun, Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura mengatakan bahwa ada bukti bahwa XBB mungkin mendorong peningkatan infeksi ulang.

Pasalnya, sekitar 17 persen dari total kasus bulan lalu adalah kasus infeksi ulang.

"Mengingat bahwa kekebalan dari infeksi alami dalam populasi kemungkinan akan berkurang seiring waktu," kata MOH dalam rilisnya.

"Ini menggarisbawahi pentingnya memastikan perlindungan minimum dari vaksinasi dan menjaga vaksinasi kami tetap mutakhir untuk melindungi kami dari infeksi parah," sambungnya.

Gejala Omicron XBB

Sejauh ini, sebagian besar pasien di Singapura terus melaporkan gejala ringan, seperti sakit tenggorokan atau demam ringan, terutama jika mereka telah divaksinasi.

Skema vaksinasi sebelumnya baik tiga suntikan mRNA lengkap atau empat dosis Sinovac masih sangat efektif mencegah penyakit parah.

Namun, varian ini berisiko bagi mereka yang tidak divaksinasi.

Kementerian Kesehatan Singapura sendiri melaporkan, rata-rata pergerakan tujuh hari kasus Covid-19 lokal naik dari 4.714 menjadi 7.716 selama seminggu terakhir.

Peningkatan kasus rawat inap ini sebanding dengan peningkatan kasus lokal secara keseluruhan.

"Menggunakan gelombang BA.5 sebagai indikasi, kasus rawat inap kemudian memuncak pada 800 pada Juli dan rumah sakit kami mampu mengatasi jumlahnya," jelas mereka.

Apakah sudah masuk Indonesia?

Kepala Sub Bidang Kesehatan Dukungan Darurat Satgas Covid-19 Alexander K Ginting mengatakan, varian XBB atau BA.2.10 telah terdeteksi di beberapa negara.

Di antaranya di Singapura, Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Agustus 2022.

Di Singapura, lanjut Alex, telah dilaporkan lebih dari 5.000 kasus varian XBB.

"Maka ini (varian XBB) berarti sudah ada di halaman depan rumah kita," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

Ginting mengatakan, varian baru Omicron XBB telah mendominasi kasus Covid-19 di Singapura.

Sehingga, dapat dipastikan bahwa peningkatan jumlah kasus konfirmasi harian disebabkan adanya varian baru tersebut.

"Lab litbangkes (laboratorium penelitian dan pengembangan kesehatan) cepat atau lambat pasti mengumumkan secara resmi," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/22/063500565/mengenal-covid-19-omicron-xbb-hingga-gejalanya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke