Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil dan Harta Kekayaan Gubernur Papua Lukas Enembe yang Dicegah ke Luar Negeri

Pencegahan ini menurut Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian I Nyoman Gede Surya Mataram dilakukan usai diajukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dikutip dari Kompas.com, Senin (12/9/2022), pencegahan dilakukan selama enam bulan.

Pihak Imigrasi menerima permohonan pencegahan pada Rabu (7/9/2022) dan memutuskan untuk melarang Lukas bepergian ke luar negeri per 7 September.

“Yang bersangkutan dilarang bepergian ke luar negeri selama masa pencegahan berlaku, ” tutur Surya.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/9/2022), tim kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe Roy Renin menyebutkan, kliennya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 5 September 2022.

Menurut pengacara, Lukas ditetapkan tersangka gratifikasi senilai Rp 1 miliar terkait proyek di Papua.

Namun demikian, Roy mengatakan,  penetapan tersangka tersebut cacat hukum karena tak sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

KPK belum pernah mengambil keterangan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai saksi dalam kasus tersebut. Dia mempertanyakan penetapan tersangka terhadap kliennya itu.

Lantas, siapakah Gubernur Papua Lukas Enembe yang dilarang ke luar negeri?

Profil Gubernur Papua Lukas Enembe

Dikutip dari Kompas.com 2 April 2021, Lukas Enembe merupakan Gubernur Papua dua periode, yakni tahun 2013 – 2018 serta 2018 – 2023.

Lukas lahir di Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967.

Ketika Pilpres 2019, Lukas secara terang-terangan mendukung Jokowi, meskipun partainya saat itu mendukung pasanga Prabowo-Sandiaga Uno.

Adapun sebelum pemilihan, Lukas menjanjikan 3 juta suara untuk Jokowi Ma’ruf dan terbukti Jokowi meraup suara 3.021.713, sedangkan Prabowo hanya 311.352.

Ketika itu, Lukas menyebut, hanya Jokowi yang memahami masalah Papua.

Dia mengawali karir sebagai CPNS hingga PNS di kantor Sospol Kabupaten Merauke.

Ia selanjutnya mulai berkarier di dunia politik. Pada 2001, Lukas terpilih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya mendampingi Eliezer Renmaur.

Pada usai 40 tahun, Lukas berhasil menjadi Bupati Puncak Jaya. Kemudian pada 2013 maju menjadi calon Gubernur Papua bersama Klemen Tinal.

Lukas Enembe dan Klemen Tinal terpilih dan resmi memimpin Papua pada 2013-2018.

Selanjutnya terpilih kembali di periode selanjutnya untuk masa jabatan 2018-2023 dengan kembali berpasangan dengan Klemen Tinal.

Dirinya tercatat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat selama 3 periode.

Harta kekayaan Gubernur Papua Lukas Enembe

Dikutip ari e-lhkpn, Lukas terakhir kali menyampaikan laporan kekayaannya pada 31 Maret 2022.

Berdasarkan laporan tersebut, harta kekayaan Lukas tercatat sebanyak Rp 33,7 miliar.

Harta tersebut paling banyak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 13.604.441.000.

Tanah dan bangunan tersebut semuanya berada di Jayapura.

Sementara itu, Lukas tercatat memiliki alat transportasi senilai Rp 932.489.600.

Alat transportasi tersebut berupa mobil Toyota Fortuner, Honda Jazz, Toyota/Jeef Land Cruiser dan Toyota Camry.

Ia juga memiliki surat berharga senilai Rp 1.262.252.563, kas dan setara kas senilai Rp 17.985.213.707.

Lukas diketahui tidak memiliki hutang, sehingga total harta kekayaan yang dimiliki Lukas berdasarkan laporan tersebut yakni sebanyak total Rp 33.784.396.870.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/13/203000665/profil-dan-harta-kekayaan-gubernur-papua-lukas-enembe-yang-dicegah-ke-luar

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke