Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jejak Prabowo di Pilpres 2009, 2014, dan 2019

KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendeklarasikan dirinya untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, aspirasi para kader Gerindra menginginkannya untuk maju kembali sebagai capres.

Hal ini disampaikannya saat berpidato di depan para kadernya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra 2022 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

"Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia," kata Prabowo.

Ini merupakan keempat kalinya Menteri Pertahanan itu maju di ajang Pilpres, satu di antaranya menjadi calon wakil presiden.

Berikut jejak Prabowo dalam empat Pilpres terakhir:

Pilpres 2009

Debut pertama Prabowo di ajang Pilpres terjadi pada 2009, yakni saat mendampingi Megawati Soekarno Putri sebagai calon wakil presiden.

Pilpres 2009 juga menjadi kedekatan awal Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Saat itu, pasangan Megawati-Prabowo bertarung melawan petahana Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.

Hasilnya, Megawati-Prabowo harus puas di posisi kedua dan kalah telak dari pasangan SBY-Boediono dengan rincian suara berikut:

Pilpres 2014 menyajikan peta politik yang berbeda dari pemilu sebelumnya.

Terkikisnya suara Partai Demokrat serta solidnya koalisi Partai Gerindra-PDIP menjadikan Pilpres 2014 menarik.

Akan tetapi, Gerindra-PDIP yang sebelumnya "mesra", termasuk Pilkada DKI Jakarta 2012, ternyata harus pecah kongsi pada Pilpres 2014.

Padahal, Prabowo digadang-gadang akan berpasangan dengan Joko Widodo. Namun, PDIP ternyata mendeklarasikan Jokowi sebagai capres, berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Keputusan PDIP ini bukan tanpa alasan. Jokowi saat itu tengah "naik daun" dan memiliki popularitas tinggi.

Untuk melawan pasangan Jokowi-JK, Prabowo menggandeng politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rasaja.

Hasilnya, Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014 dengan perolehan 70.997.833 suara (53,15 persen), sementara Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara (46,85 persen).

Pilpres 2014 tersebut menjadi awal mula polarisasi politik panjang yang masih berlangsung hingga saat ini.

Pilpres 2019

Untuk kedua kalinya, Jokowi dan Prabowo bertarung dalam Pilpres dengan komposisi wakil presiden yang berbeda.

Pada Pilpres 2019, Jokowi menggandeng KH Maruf Amin sebagai cawapres, sementara Prabowo menggandeng Sandiaga Uno.

Tak ada perbedaan mencolok dalam peta politik Pilpres 2019. Hasilnya, Jokowi kembali mengalahkan Prabowo.

Perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara, sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara.

Sementara selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/14/130400165/jejak-prabowo-di-pilpres-2009-2014-dan-2019

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke