Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pada Usia Berapa Anak Muncul Ketertarikan Minat dan Bakatnya?

KOMPAS.com - Saat anak masih balita, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga orangtua cenderung mempersiapkan apa-apa saja yang muncul dari ketertarikan atau kesukaan anak.

Selain itu, di media sosial atau situs tertentu kerap ditemui adanya tes mengetahui potensi bakat dan minat bagi anak.

Setelah menyelesaikan tes tersebut, maka akan muncul hasil dari tes yang menyebut anak berminat pada hal ini, atau anak berbakat pada hal itu.

Lalu, apakah tes tersebut valid untuk mengukur bakat dan minat anak?

Psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan, dalam masa pertumbuhan anak, ada yang dinamakan multiple intelegensi dan kecerdasan.

Umumnya, kemampuan ini muncul pada anak usia mulai 3 tahun.

"Sebenarnya kalau anak-anak itu ada multiple intelegensi itu untuk melihat, kecerdasan anak lebih ke mana, apakah lebih ke musik atau gimana," ujar Veronica saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Menurut dia, di saat seperti itu anak bisa dibantu untuk diarahkan yang sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki, apakah anak sudah muncul minat atau belum.

Jika sudah muncul minat, maka penting untuk orangtua bersikap bahwa minat tersebut akan tumbuh seiring waktu.

"Kita sebagai orangtua tidak bisa memutuskan bahwa anak itu punya minat A seumur hidup dari umur 3 tahun itu, ya enggak mungkin," lanjut dia.

Vero, begitu dia akrab disapa menambahkan, minat dan kecerdasan merupakan hal yang berbeda.

Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri.

Sedangkan kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan untuk menguasai bidang tertentu. Hal ini juga dianggap sebagai suatu kekuatan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu.

Terkait hal ini, Vero mengatakan, memang ada beragam tes minat dan bakat untuk mengukur atau mencari tahu minat dan bakat pada anak.

Namun, tidak serta-merta mematok hasil tersebut sebagai suatu kevalidan.

"Karena kita tidak bisa menentukan, misal gambar pada tes itu berarti valid, karena enggak tahu juga itu tesnya pakai apa, karena banyak juga tes visual dan hitungan," kata dia.

"Biasanya yang dilihat yang ada tesnya itu cuma mengukur kemampuan juga, bukan sekadar minat dia," imbuhnya.

Ia menambahkan, kegiatan seperti itu hanya dapat mengerti kemampuan anak saja.

Dari hal tersebut bakal terlihat, apakah anak lebih tertarik ke kemampuan atau pada minat dan bakat.

"Sementara, kalau minat anak tersebut bertumbuh terus, orangtua tidak bisa membatasi bahwa ketika anak berusia 3 tahun," kata Vero.

Misalnya, saat anak menyukai main mobil-mobilan tidak berarti pada usia dewasanya, si anak bakal gemar dalam hal otomotif.

"Karena mereka (orangtua) mengira minatnya seumur hidup, itu tidak mungkin," katanya lagi.

Vero menambahkan, minat akan berkembang seiring eksplorasi anak terhadap banyak hal.

Jika orangtua ingin mengetahui minat dan bakat anak, bisa dilihat sejak usia 3 tahun menggunakan finger print test.

"Kalau untuk mengukur bakatnya atau kemampuannya, sekitar 3 tahun itu bisa pakai finger print test," ucap dia.

"Tes ini bisa dilakukan misalnya adanya ekcenderungan kecerdasan anak mengarah ke musik, nanti dilihat lagi apakah benar kemampuannya menuju ke sana atau apakah ada minat anak ke sana," imbuh dia.

Melakukan tes minat dan bakat pada anak

Vero menegaskan, sebetulnya tidak ada tes untuk melihat minat anak.

"Saya lihatnya bukan tes minat ya, mungkin kecerdasannya cenderung ke mana, dengan multiple intelegensi itu lebih ke mana, karena minat anak terus berkembang jadi jangan karena hasil dari pemetaan bakat itu dijadikan sebagai patokan mati," ujar Vero.

Hal ini dikarenakan masa eksplorasi anak belajar dan mempelajari banyak hal masih jauh.

"Dia ada minat atau enggak kan belum ketahuan," kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada orangtua, persiapan untuk mendukung kemampuan anak yakni dengan mengikuti perkembangan usia anak.

Misal anak suka di bidang musik, orangtua mencoba memaparkan berbagai hal yang berhubungan dengan musik, bisa dengan jenis-jenis musik dan alat musik yang ada.

Tindakan ini penting untuk memiliki peta perjalanan guna membantu anak menemukan apa yang dia sukai atau kuasai.

Apabila memang kecerdasan anak di bidang musik, ia akan tumbuh kemampuan yang akhirnya membuat dirinya mahir melakukan hal tersebut, karena sejak dini sudah dikenalkan oleh orangtua.

"Tetap terbuka dengan mengeksplorasi hal yang lain dan lihat apakah anak ada minat dan kemampuan yang lain juga," imbuh Vero.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/01/073100265/pada-usia-berapa-anak-muncul-ketertarikan-minat-dan-bakatnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke