Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Greysia Polii Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 hingga Mantap Pensiun

Greysia mengumumkan keputusannya setelah mengukir sejarah di Ganda Putri Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu, ia bersama dengan Apriyani Rahayu mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan (China) di babak final dengan skor 21-19 dan 21-15.

Kabar soal Greysia Polii pensiun telah beredar sejak lama. Namun, keputusan itu akhirnya diumumkan secara resmi pada acara perpisahan bertajuk Testimonial Day Greysia Polii yang berlangsung bersamaan dengan Indonesia Mastera 2022 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (12/6/2022) pagi.

Acara itu dihadiri oleh sejumlah atlet bulu tangkis Indonesia, termasuk Apriyani yang tampak menitikkan air mata.

Sejumlah atlet lain dari luar negeri juga hadir di Istora Senayan, seperti Chen Qing Chen (China), Arisa Higashino (Jepang), hingga Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

Kisah Greysia Polii dan kecintaannya pada badminton

Dalam pidato perpisahannya di Testimonial Day, Greysia menceritakan perjuangan dan kecintaannya pada badminton.

Menurut penuturannya, Greysia telah menyukai olahraga tersebut sejak masih berusia 5 tahun. Kecintaannya tersebut membawanya merantau ke Jakarta untuk bergabung dengan klub bulu tangkis kenamaan di Ibu Kota.

"Saya masih ingat di tahun 2001, waktu saya umur 14 tahun, di mana untuk pertama kalinya saya bermain di Istora, Senayan," kata Grey dalam acara Testimonial Day yang disiarkan langsung oleh KompasTV (12/6/2022).

Saat itu, ia mengaku bahwa mimpinya telah dimulai.

"Saya juga masih ingat di tahun 2008 di mana tempat ini menjadi tempat yang sangat memorable buat saya yaitu Tim Uber Cup Indonesia bisa masuk final pada waktu itu padahal tidak diunggulkan," imbuhnya.

Ada banyak sekali memori yang terekam dalam perjuangan Greysia di tempat ia mengumumkan keputusannya untuk pensiun tersebut.

Tak sampai di situ, perjuangan Grey terus berlanjut. Belasan tahun berikutnya, ia harus jatuh bangun meraih mimpinya untuk menjadi juara di kandang sendiri, Indonesia.

"Sampai pada akhirnya di tahun 2020, saya bisa juara bersama Apriyani, di tempat ini. Saya berterimakasih kepada Tuhan saya masih diberi kesempatan untuk saya juara," tutur Greysia.

Momen itu menjadi momen yang sangat membanggakan bagi Greysia. Ia mengaku tidak menyangka bahwa dirinya akan melangkah hingga berhasil menorehkan sejarah bulu tangkis ganda putri Indonesia.

Perjuangan selama 30 tahun

Perjalanan Greysia dalam meraih mimpinya menjadi juara Olimpiade bukan hal yang mudah. Ia harus melalui hari-hari selama 30 tahun dengan tidak mudah.

"Tidak jarang saya merasa lelah letih dan betul-betul tidak ingin melanjutkan," ujarnya.

Kendati demikian, Greysia mengaku mendapatkan dukungan dan kekuatan dari masyakat Indonesia untuk terus bertahan. Hari demi hari, Greysia kembali memaksakan diri untuk setia memberikan potensi terbaiknya di tiap laga pertandingan.

"Saya saat ini akan berhenti bertanding sebagai atlet. Tapi hati saya akan selalu mencintai bulu tangkis," tegasnya.

Selama 19 tahun, Greysia bergabung dengan tim nasional bulu tangkis Indonesia. Belasan tahun itu, ia berhasil meraih gelar juara bergengsi.

Bermain di ganda putri, Greysia setidaknya telah enam kali dipasangkan dengan rekan yang berbeda. Mulai dari Heni Budiman (2003-2004), Jo Novita (2005-2007), Vita Marissa (2007-2008), Nitya Krishinda Maheswari (2008-2009 dan 2013-2016), Meiliana Jauhari (2010-2012), hingga Apriyani Rahayu (2017-2022).

Bersama rekannya, Greysia pernah meraih gelar juara di turnamen individu BWF, medali emas Asian Games 2014, juara di Thailand Open dan French Open, hingga mempersembahkan medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/12/131500965/kisah-greysia-polii-raih-medali-emas-olimpiade-tokyo-2020-hingga-mantap

Terkini Lainnya

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke