Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona Global 30 Mei: Korut Longgarkan Pembatasan Covid-19

Ini terjadi setelah sebagian besar negara mengumumkan kesiapannya dalam hidup berdampingan dengan virus corona.

Kendati demikian, kasus infeksi Covid-19 masih terus dilaporkan.

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Senin (30/5/2022) adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif: 531.544.085
  • Meninggal: 6.310.732
  • Sembuh: 502.245.965

Sementara kasus aktif secara global mencapai 22.987.388 dengan rincian 22.949.764 dalam kondisi ringan dan 37.624 di antaranya kritis.

Di Indonesia, situasi pandemi Covid-19 juga terus membaik dengan angka kasus harian konsisten di bawah 500.

Pada periode Sabtu (29/5/2022), 242 kasus baru dilaporkan sehingga total keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.054.415 dengan 156.574 kematian.

Berikut perkembangan terbaru seputar Covid-19 di berbagai penjuru dunia:

Kasus Covid-19 turun, Korut longgarkan pembatasan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan pejabat tinggi lainnya membahas revisi pembatasan terkait Covid-19 selama pertemuan pada Minggu (29/5/2022).

Ini dilakukan setelah mereka mengklaim bahwa wabah virus corona telah melambat, dikutip dari VOA News.

Diskusi pada pertemuan Politbiro Utara menunjukkan akan segera melonggarkan serangkaian pembatasan setelah temuan kasus varian Omicron pada awal bulan ini.

Pelonggaran tersebut didasari atas kekhawatiran situasi pangan dan ekonomi Korea Utara.

Mereka disebut membuat evaluasi positif tentang situasi pandemi yang dikendalikan dan ditingkatkan di seluruh negeri.

Pada Minggu, Korea Utara melaporkan 89.500 lebih banyak pasien dengan gejala demam, menjadikan total kasus demam negara itu menjadi 3,4 juta.

Tidak disebutkan apakah ada kematian tambahan. Data terbaru mengenai angka kematian akibat dugaan Covid-19 di Korea Utara yang dilaporkan pada Jumat (27/5/2022) adalah 69 orang.

Banyak pakar luar mengatakan Korea Utara jelas mengecilkan tingkat kematiannya untuk mencegah kerusakan politik apa pun pada Kim di dalam negeri.

Mereka mengatakan Korea Utara seharusnya menderita lebih banyak kematian karena 26 juta orangnya sebagian besar tidak divaksinasi dan tidak memiliki unit perawatan kritis.

Pakar lain menduga bahwa Korea Utara mungkin juga telah membesar-besarkan kasus demam guna memperkuat kontrol internal terhadap penduduknya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/30/103500265/update-corona-global-30-mei--korut-longgarkan-pembatasan-covid-19

Terkini Lainnya

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke