Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kembalinya Kemeriahan Idul Fitri

Takbir dikumandangkan sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat tasbih ditujukan untuk menyucikan diri kepada Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Kalimat tahmid sebagai puji syukur untuk rahman dan rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada manusia. Sementara tahlil dilantunkan untuk memperkokoh keimanan bahwa Dia-lah Dzat yang Maha Esa dan Maha Kuasa.

Makna fitri

Idul Fitri esensinya sebuah keberhasilan setelah menjalankan ibadah puasa dengan menahan haus dan lapar, mengendalikan hawa nafsu, melatih kepedulian terhadap sesama dan mereka yang membutuhkan. Perayaan Idul Fitri juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah karena telah menyelesaikan ibadah puasa.

Perayaan Idul Fitri dua tahun terakhir di tengah pandemi Covid-19 telah memunculkan berbagai macam permasalahan baru dan mengubah segala kebiasaan, termasuk dalam beribadah. Perayaan Idul Fitri dua tahun terakhir dilakukan dalam keterbatasan. Namun hal itu telah membuka peluang untuk adanya alternatif lain, di antaranya melaksanakan silaturahmi secara daring (dalam jaringan).

Akhirnya, setelah dua tahun melaksanakan Idul Fitri di tengah pandemi, secara berangsur kita menjalankan kehidupan kembali seperti masa sebelum pandemi. Pada Ramadhan 1443 H telah memperbolehkan ibadah berjemaah. Pemerintah pun memperbolehkan mudik yang sempat dilarang selama dua tahun terakhir.

Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga mengenai pemaknaan Idul Fitri yang lebih intim dengan keluarga dan handai taulan yang berjauhan tanpa berdekatan secara fisik. Itu menjadi kenormalan baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tetapi saat ini kenormalan baru sudah menjadi kebiasaaan yang dijalankan dengan baik dan berhasil dalam menekan penyebaran Covid-19.

Idul Fitri kali ini tidak hanya sekedar merayakan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan, tetapi juga momentum merayakan keberhasilan menghadapi pandemi. Tentunya dalam belum sepenuhnya hilang.

Banyak harapan tersirat dari perayaan Idul Fitri kali ini. Salah satunya mengharapkan pandemi segera berakhir dan ada pemulihan kehidupan setelah pandemi berlalu.

Semangat mudik

Perayaan Idul Fitri tidak bisa dipisahkan dengan budaya mudik. Seakan-akan mudik merupakan penyempurna dalam merayakan Idul Fitri. Selama dua tahun terakhir mudik dilarang demi menekan penularan Covid-19.

Kebijakan itu berdampak besar, tidak hanya pada kondisi psikis masyarakat tetapi juga pada pergerakan roda perekonomian.

Pada Idul Fitri kali ini, pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik. Hal ini disambut antusias masyarakat.

Bagi Provinsi Bengkulu, mudik tahun ini terasa lebih spesial dengan selesainya pembangunan Jalan Lingkar Luar Kota Bengkulu ruas Nakau – Air Sebakul dan Jalan Tol Bengkulu seksi Kota Bengkulu – Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Dua jalan tol itu sangat besar manfaatnya untuk Provinsi Bengkulu.

Jalan Lingkar Luar Nakau – Air Sebakul menjadi alternatif jalan strategis yang menghubungkan antar kabupaten tanpa harus masuk ke dalam Kota Bengkulu. Jalan ini menjadi solusi untuk mengurangi kerusakan jalan di dalam kota yang dilalui kendaraan dengan tonase berat, selain itu untuk memperluas aksesibilitas antar daerah di Bengkulu.

Jalan Tol Bengkulu – Lubuk Linggau adalah infrastruktur strategis yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan daerah lain di Pulau Sumatera. Saat mudik tahun ini, jalan tol itu telah dioperasikan secara gratis dengan masih uji coba. Kita berharap, jalan tol ini segera selesai sampai ke Lubuk Linggau sehingga akan mempermudah jalur transportasi dari Provinsi Bengkulu ke daerah-daerah lain di wilayah Sumatera.

Menjadi optimis

Perayaan Idul Fitri 1443 H juga dapat menjadi momentum dalam menilai upaya kita menangani pandemi Covid-19. Program vaksinasi Covid-19 telah memperlihatkan dampak positif dengan semakin menurunnya penyebaran virus corona.

Program vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan bagi masyarakat dalam menghadapi virus corona.  Berbagai stakeholder di Provinsi Bengkulu telah memperlihatkan kerja sama solid yang menggembirakan dalam melaksanaan program vaksinasi itu.

Penurunan angka penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, khususnya di Bengkulu, merupakan prestasi tersendiri dalam penanganan Covid-19. Kita merasakan secara berangsur telah ada perubahan kebiasaan. Warga melaksanakan kenormalan baru. Sesuatu yang dulu masih sangat awam dan tidak lazim, kini menjadi hal yang biasa.

Kita wajib bersyukur untuk program pemulihan terkait pandemi yang mulai memperlihatkan hasilnya saat ini. Kita berharap situasi ini akan semakin baik ke depan sehingga kita dapat menjalankan kegiatan seperti sebelum pandemi.

Kasus Covid-19 khususnya di Bengkulu yang telah mencapai angka nol merupakan sebuah kebanggaan yang harus diapresiasi. Hanya saja dalam pelaksanaan perayaan Idul Fitri ini kita tetap tidak boleh gegabah dan euforia berlebihan, lalu melonggarkan protokol kesehatan.

Mari saling memberikan semangat perubahan dan tetap optimistis menuju kebangkitan serta pemulihan, sehingga tahun ini kita mendapatkan dua kemenangan besar, yaitu kemenangan Ramadan dan kemenangan melawan Covid-19. Bersama-sama kita dapat melalui semua cobaan ini dengan terus berusaha dan bangkit.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/09/074739665/kembalinya-kemeriahan-idul-fitri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke