Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Merasa Pusing Saat Memandang Garis-garis? Ini Alasannya

KOMPAS.com - Pernakah Anda merasa pusing ketika melihat garis-garis dalam bentuk apa pun?

Seseorang mungkin pernah merasakannya ketika menatap gedung-gedung tinggi dengan pola berulang atau pola ubin di beberapa lantai.

Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?

Lingkungan kita terdiri dari beragam rangsangan visual, baik alami maupun buatan manusia.

Namun, gambar atau obyek yang dilaporkan menyebabkan ketidaknyamanan pada mata hampir selalu obyek buatan manusia.

Jawabannya terletak pada properti visual dari gambar atau obyek tersebut.

Dikutip dari Science ABC, obyek buatan manusia memiliki sifat statistik tertentu yang membedakannya dari pemandangan alam dan obyek.

Rangsangan alami mengikuti aturan tertentu yang memungkinkan energi kontras dan frekuensi spasial berbanding terbalik.

Ini berarti bahwa sistem visual hanya terbiasa disajikan dengan rangsangan dengan kombinasi terbalik dari energi kontras dan frekuensi spasial.

Kombinasi ini memiliki bentuk berbeda, satu tinggi dan yang lain rendah.


Respons otak manusia terhadap garis-garis

Rangsangan dari obyek buatan manusia yang melanggar aturan ini sering dilaporkan menyebabkan ketidaknyamanan visual.

Sebuah studi mengamati metabolisme oksigen otak ketika peserta melihat gambar menemukan, semakin jauh suatu obyek dalam hal sifat statistik visual dibandingkan dengan rangsangan alami, semakin tinggi peringkat ketidaknyamanan oleh para peserta.

Selanjutnya, aktivitas metabolisme di otak juga berkorelasi dengan tingkat ketidaknyamanan.

Rangsangan yang paling menyebabkan ketidaknyamanan berakibat pada permintaan lebih tinggi untuk aktivitas metabolisme di area visual otak.

Ini memperjelas bahwa garis-garis menyajikan sifat statistik yang tidak terjadi secara alami, serta menempatkan permintaan metabolisme yang lebih tinggi di otak kita, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan saat melihatnya.

Ilmuwan mempelajari respons otak manusia terhadap garis-garis untuk memahami apa yang bertanggung jawab atas ketidaknyamanan di otak.

Dengan menggunakan magnetoencephalography (MEG), mereka mempelajari aktivitas otak orang-orang sambil melihat pola-pola bergaris dari berbagai frekuensi.

Menariknya, mereka menemukan bahwa melihat pola-pola ini dalam frekuensi tertentu menginduksi osilasi gamma di daerah visual otak yang bertepatan ketidaknyamanan yang dilaporkan peserta.

Para ilmuwan melaporkan, terjadinya osilasi ini mungkin bertanggung jawab atas perasaan tidak nyaman, pusing, atau bahkan sakit kepala dan migrain sebagai respons terhadap garis-garis.


Studi baru tentang gambar visual

Sebuah studi baru-baru ini pun mengkonfirmasi kecurigaan ini.

Dalam studi tersebut, mereka mempelajari gambar visual dan kemungkinan munculnya pasien epilepsi fotosensitif.

Ilmuwan menemukan, gambar tertentu memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menimbulkan osilasi gamma pada populasi neuron tertentu di wilayah visual otak.

Gambar-gambar yang sama ini juga menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk menimbulkan kejang pada pasien dengan epilepsi fotosensitif.

Ini membuktikan bahwa osilasi gamma bertanggung jawab untuk menimbulkan kejang pada pasien dengan epilepsi.

Ketika muncul di otak orang normal yang melihat garis-garis, osilasi gamma ini dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/06/063000265/sering-merasa-pusing-saat-memandang-garis-garis-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke