Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bayi Kuning, Ini Penyebab dan Cara Penanganannya

KOMPAS.com - Salah satu masalah yang umum terjadi pada bayi baru lahir adalah kondisi kulit dan matanya yang terlihat kuning atau kerap disebut bayi kuning.

Hal ini bukan indikasi bahaya besar. Selain umum terjadi, kondisi kuning juga bisa sembuh seiring berjalannya waktu.

Bayi kuning umumnya terjadi pada bayi yang lahir sebelum usia kandungan masuk minggu ke-38.

Lantas, apa penyebab bayi kuning? Bagaimana cara penanganannya?

Penyebab bayi kuning

Penyebab utama bayi kuning adalah adanya kandungan bilirubin yang berlebih pada darahnya  atau dalam istilah medis disebut sebagai hyperbilirubinemia.

Bilirubin merupakan pigmen kuning yang dimiliki oleh sel darah merah.

Produksi bilirubin pada bayi memang jauh lebih besar daripada orang dewasa, karena pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dalam beberapa hari pertama kehidupannya.

Biasanya, hati menyaring bilirubin dari aliran darah dan melepaskannya ke saluran usus.

Namun, organ hati bayi yang belum cukup matang tidak bisa membuang zat tersebut dari dalam aliran darah secara cepat, sehingga terjadilah kelebihan.

Penyakit kuning ini biasanya akan terlihat pada usia 3-7 hari setelah lahir, di mana kadar bilirubin pada saat itu mencapai puncaknya.

Demikian sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic, (6/1/2022).

Meski sebagian besar terjadi dengan alasan belum siapnya organ hati dalam membuang bilirubin, tetapi kondisi kuning bisa juga disebabkan oleh beberapa penyakit pada bayi.

Ciri-ciri bayi kuning

Sebenarnya, secara fisik penyakit kuning ini begitu mudah diamati dengan memerhatikan kulit tubuh dan bagian putih mata bayi.

Jika warna kulit dan bagian putih pada bola mata berwarna agak kekuningan, bisa dikatakan bayi tengah mengalami kondisi ini.

Kondisi kuning dapat dipastikan dengan cara sederhana, yakni menekan kulit bayi di bagian dahi atau dahinya dengan perlahan.

Jika bagian kulit yang ditekan meninggalkan warna kuning, tandanya bayi ada dalam gejala sedang.

Pada bayi yang sehat atau tidak kuning, jika kulit ditekan, maka tidak akan meninggalkan warna kuning.

Warna hanya akan menjadi sedikit lebih terang dan akan kembali ke warna normal dalam waktu sekejap.

Meskipun umum terjadi, tetapi jika bayi mengalami kondisi kuning, maka jangan menunda untuk menemui dokter:

Berikut ciri-cirinya:

  1. Kulit bayi menjadi lebih kuning
  2. Kulit di perut, lengan, atau kaki bayi terlihat kuning
  3. Bagian putih mata bayi terlihat kuning
  4. Bayi tampak lesu, sakit, dan sulit dibangunkan
  5. Berat badan bayi tidak bertambah atau menyusu dengan buruk
  6. Bayi menangis dengan nada tinggi
  7. Bayi mengalami tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan

Jika kondisi ini tidak segera mendapat penanganan, maka dapat menyebabkan terjadi komplikasi pada bayi.

Penanganan bayi kuning

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk kembali memulihkan kondisi bayi yang kelebihan bilirubin atau kondisi kuning adalah dengan memberinya pencahayaan yang baik.

Bisa juga dengan menjemurnya di bawah sinar alami, yakni sinar matahari.

Jika bukan sinar matahari, dikutip dari Kids Health, bayi juga bisa diletakkan di ruangan khusus dengan pencahayaan buatan yang menunjang kondisinya. 

Ini disebut sebagai fototerapi dan kerap kali ditemui di rumah sakit-rumah sakit.

Bayi dibaringkan di bawah lampu dan dipaparkan secara langsung ke kulitnya.

Di sini, bayi hanya menggunakan pakaian yang minim atau tipis untuk memaksimalkan penyinaran.

Cahaya tersebut diketahui mampu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang dapat dengan mudah keluar dari tubuh.

Hal lain, upaya terbaik yang juga bisa dilakukan adalah dengan memberinya makanan yang cukup, dalam hal ini ASI atau susu formula.

Berikan ASI 8-12 kali dalam satu hari selama beberapa hari pertama hidupnya, atau jika bayi meminum susu formula, maka dapat diberikan 30-60 mililiter susu setiap 2-3 jam selama sepekan.

Intinya, bayi harus mendapat cukup cairan, jika sampai kekurangan cairan atau dehidrasi, maka kadar bilirubin bisa terus meningkat.

Yang perlu diketahui, bayi akan mampu membuang kelebihan bilirubin-nya sendiri setelah 1-2 minggu, sehingga kondisi kuningnya akan segera berakhir.

Namun, jika penyebab kondisi kuning ini terkait dengan kelainan tertentu, maka penanganannya pun harus disesuaikan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/16/160000065/bayi-kuning-ini-penyebab-dan-cara-penanganannya

Terkini Lainnya

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke