Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tidur Ditemani Musik? Kenali Plus Minusnya

Selain digunakan untuk mengusir stres dan bad mood, musik juga digunakan untuk mengundang kantuk dan meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Menurut penelitian, alunan nada dari musik bisa membuat saraf lebih tenang sehingga kita bisa beristirahat lebih nyenyak.

Bahkan melansir Sleep Foundation, jika kita terkena gangguan susah tidur, tak ada salahnya kita menggunakan musik sebagai rutinitas harian yang bisa membantu kita memanggil kantuk lebih cepat.

Manfaat tidur ditemani musik

Musik adalah alat terapi mujarab yang sudah digunakan oleh banyak terapis kesehatan dari zaman kuno.

Para ahli pengobatan di kalangan masyarakat Arab kuno sudah menggandeng musisi untuk bekerja sama menyembuhkan berbagai penyakit.

Sedangkan di Yunani Kuno, para tabib menggunakan musik untuk menyembuhkan penyakit gangguan mental.

Mengutip dari Psychology Today, musik bisa sangat mempengaruhi tubuh dan pikiran manusia, mempengaruhi pula detak jantung dan irama napas kita.

Dalam menunjang tidur, musik yang pelan dan menenangkan bisa memelankan irama napas, menurunkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, menenangkan saraf, mengendorkan otot yang tegang, mereduksi kecemasan, dan memicu keluarnya hormon yang mendongkrak kantuk yaitu serotonin dan oksitosin atau hormon cinta.

Sedangkan musik yang berirama cepat dan ceria bisa meningkatkan detak jantung, meningkatkan performa tubuh, meningkatkan kreatifitas dan fokus, mendongkrak semangat, juga memicu keluarnya hormon yang bisa meningkatkan keterjagaan. 

Manfaat musik yang pelan dan menenangkan untuk mengantar tidur ini sudah dikenal oleh para orang tua sejak zaman dulu kala.

Itulah sebabnya lahir lagu nina bobok yang biasa didendangkan para ibu untuk mengantar anaknya menuju mimpi.

Dalam sebuah studi, seorang dewasa yang diminta mendengarkan musik 45 menit sebelum tidur ternyata memiliki kualitas tidur jauh lebih baik daripada mereka yang berangkat tidur tanpa ditemani alunan nada terlebih dahulu.

Cara aman tidur dengan musik

Pemilihan jenis musik sangat vital di sini. Karena jika Anda tidur ditemani musik yang gaduh, kualitas tidur justru tak akan didapatkan karena otak akan terus terjaga berkat irama dari musik yang ada.

Jadi sebaiknya pilih musik dengan tempo 60-80 beats per minute atau BPM. Ukuran tempo ini setara dengan irama detak jantung manusia ketika tidur yang berkisar antara 60-100 BPM.

Hindari menambahkan lagu yang memiliki kaitan emosional negatif ke dalam playlist. Lagu-lagu ini justru akan mengembalikan ingatan ke peristiwa tertentu dan membuat otak terus bekerja dan emosi ikut berbicara.

Berhati-hatilah jika tidur dengan mengenakan headphones atau earbuds. Karena keduanya bisa berisiko merusak indera pendengaran.

Cara paling aman adalah mendengarkan musik lewat speaker yang diletakkan di dekat tempat tidur.

Pasang musik dalam volume yang pas, pastikan agar tak terlalu kencang sehingga tak  menimbulkan polusi suara bagi tetangga di sekeliling hunian. 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/24/203000365/tidur-ditemani-musik-kenali-plus-minusnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke