Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Vaksin Sebabkan Lambat Berpikir, Sensitif, dan Agresif

KOMPAS.com - Beredar klaim di media sosial bahwa orang yang disuntik vaksin cenderung mengalami perubahan mental dan fisik.

Klaim lainnya dalam unggahan itu juga menyebutkan bahwa vaksin membuat lambat berpikir, sensitif, dan semakin agresif.

Selain itu, ada ajakan untuk tidak melakukan vaksinasi Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa informasi tersebut hoaks atau tidak benar.

Narasi yang beredar

Akun Facebook yang membagikan informasi bahwa vaksin bisa membuat lambat berpikir dibagikan oleh akun ini.

Berikut narasi unggahan yang dibagikannya:

"Orang orang yang sudah di v4ks1n akan cenderung berubah mental dan fisik
Dan membuat lambat berpikir
Sensitif dan semakin agresif (syndrome)
So dont do it jabs"

Dia membagikan klaim tersebut beserta sebuah video berbahasa Inggris yang menyoroti seorang pilot.

Pilot itu bercerita dia telah menjadi pilot selama 18 tahun dan harus mendapat vaksinasi Covid-19. Itu bukan sebuah pilihan, tapi ultimatum.

Dalam video itu, pilot tersebut sama sekali tidak menyinggung vaksin Covid-19 dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik.

Selain itu, tidak ada pernyataan bahwa vaksin menyebabkan lambat berpikir, sensitif, dan semakin agresif. Dia juga tidak mengajak orang lain untuk tidak mengambil vaksinasi Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar (hoaks).

"Aduh, hoaks ini. Kasihan justru yang nanti tidak dapat vaksin tidak ada perlindungan," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/11/2021).

Nadia menjelaskan, tidak ada hubungan antara vaksin dengan lambat berpikir dan klaim lainnya dalam unggahan Facebook itu.

"Tidak ada hubungan antara vaksin dengan lambat berpikir, karena vaksin melatih sistem imunitas," ujar dia.

Dihubungi terpisah, Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa klaim tersebut adalah hoaks.

"Ini jelas hoaks. Tidak ada bukti yang ilmiah yang mendukung," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (12/11/2021).

Dicky mengatakan, produk vaksin apa pun pada dasarnya hampir sama. Akan tetapi, sejauh ini, tidak ada yang menunjukkan hal seperti yang diklaim itu.

"Sejauh ini tidak ada yang terbukti berdampak pada mental, pada otak, tidak ada. Apalagi disebut semakin sensitif," ujar Dicky.

Kesimpulan

Informasi yang menyebutkan bahwa vaksin bisa membuat lambat berpikir, sensitif, dan semakin agresif adalah tidak benar atau hoaks. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/13/090600865/-hoaks-vaksin-sebabkan-lambat-berpikir-sensitif-dan-agresif

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke