Pesawat yang akan terbang dari Jakarta ke Pangkal Pinang itu jatuh 13 menit setelah mengudara.
Kejadian tragis ini menewaskan 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru pesawat.
Kronologi jatuhnya pesawat
Pesawat Lion Air JT-610 lepas landas pada pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Pesawat dijadwalkan akan tiba di tujuan sekitar pukul 07.20 WIB.
Dikutip Kompas.com, 30 Oktober 2018, pada pukul 06.22 WIB, pilot menghubungi Jakarta Control dan menyampaikan masalah flight control di ketinggian 1.700 feet.
Pilot meminta naik ke ketinggian 5.000 feet. Kemudian, Jakarta Control mengizinkan pesawat naik ke 5.000 feet.
10 menit kemudian, tepatnya pada pukul 06.33 WIB, pesawat lost of contact atau hilang kontak dari radar.
Catatan terakhir sebelum hilang kontak, pesawat berada di ketinggian 2.500 feet.
Terkonfirmasi bahwa 13 menit setelah mengudara, pesawat jatuh pada pukul 06.33 WIB di koordinat S 5'49.052" E 107'06.628" atau di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Melansir Harian Kompas, 6 November 2018, jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 bernomor registrasi PK-LQP dapat segera terlacak berdasarkan pantauan radar Automatic Dependent Surveillance-Broadcast atau ADS-B di Air Navigation Indonesia Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Berdasarkan analisis, dari ketinggian 1.200 meter pesawat meluncur ke bawah dengan kecepatan 685 km per jam atau 190,3 meter per detik.
Dalam waktu 6,3 detik, pesawat sudah membentur permukaan laut. Proses penurunannya berlangsung sangat cepat, sehingga tidak diketahui penduduk di sekitar kejadian. Mereka hanya mendengar ledakannya.
Basarnas menerima laporan air traffic control bahwa JT 610 lost contact. Setelah dikonfirmasi, Basarnas mengirim tim ke lokasi hilang kontak.
Setelah mengerahkan berbagai tim penyelamat, pada pukul 13.02 WIB tim lapangan menemukan potongan tubuh di sekitar lokasi kejadian perkara.
Selanjutnya, serpihan pesawat dan potongan tubuh para korban terus ditemukan. Kejadian ini menewaskan 189 orang.
Investigasi penyebab jatuhnya JT 610
Dilansir dari Kompas.com, 25 Oktober 2019, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan merilis laporan akhir investigasi kecelakaan Lion Air JT610.
Dalam laporan tersebut, KNKT menyimpulkan ada sembilan faktor yang berkontribusi pada kecelakaan yang menewaskan 189 orang itu, yang secara garis besar adalah gabungan antara faktor mekanik, desain pesawat, dan kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat.
Selain itu, faktor lain yang berkontribusi adalah kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot, beserta distraksi dalam kokpit.
Berdasar bukti rekaman data dan percakapan selama penerbangan, kopilot dinilai tidak familiar dengan prosedur, meskipun telah ditunjukkan cara mengatasi pesawat saat training.
Faktor yang berkontribusi pada kecelakaan Lion Air JT 610
Berikut adalah sembilan faktor yang berkontribusi kepada kecelakaan Lion Air JT 610, menurut KNKT Kementerian Perhubungan:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/29/083000165/hari-ini-dalam-sejarah--kecelakaan-lion-air-jt-610-189-orang-tewas