Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PON Papua 2020 Usai, Tantangan Merawat Venue Olahraga di Depan Mata

Provinsi Jawa Barat memastikan diri menjadi juara umum dengan raihan 353 medali, terdiri dari 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu.

Empat peringkat di bawahnya dihuni oleh Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, dan Bali.

Usai gelaran PON Papua, pemerintah kini dihadapkan dengan tantangan besar merawat venue-venue olahraga yang menghabiskan APBN lebih dari Rp 10,3 triliun itu.

Banyak venue bekas PON yang mangkrak

Dalam catatan gelaran PON di masa lalu, banyak venue bekas PON yang mangkrak karena tidak terawat dan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Di Kalimantan Timur, misalnya, Kompleks Olahraga Palaran bekas PON 2008 yang dibangun dengan dana triliunan rupiah, kini mangkrak tak terpakai.

Kondisi serupa juga terjadi di venue-venue bekas PON Riau 2012. Sejumlah aset bahkan disebut ada yang menjadi milik pribadi.

Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) sekaligus Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto mengatakan, membebankan perawatan venue bekas PON Papua kepada pemerintah daerah akan sangat membebani APBD.

"Jadi perlu dibuat skema bagaimana nanti merawat venue PON agar tidak mangkrak. Kalau itu hanya dikelola pemda tentu akan membebani anggaran APBD, tidak mungkin nanti meminta anggaran APBN," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Pengelolaan model BLU

Menurut dia, pola pengelolaan yang memungkinkan adalah dengan model Badan Layanan Umum (BLU), semi swasta.

Dengan pola pengelolaan itu, Djoko mengatakan, masyarakat masih bisa menggunakan venue-venue PON, tetapi juga bisa dikomersialisasikan oleh pihak ketiga.

Selanjutnya, pemerintah juga perlu melakukan sinergi dengan sektor lain.

Dalam hal ini, yang paling mungkin adalah sektor pariwisata.

"Kalau pemerintah pusat maupun daerah bisa mendorong tumbuhnya pariwisata-pariwisata baru, masyarakat Indonesia yang lain, bahkan dunia akan melihat Papua ini seperti halnya Bali," jelas dia.

Sebab, pariwisata baru itu akan membawa event-event dunia, minimal skala nasional.

Khusus untuk Stadion Lukas Enembe, menurut Djoko, tidak akan menjadi masalah, karena sepak bola di Papua cukup maju.

"Event-event besar Liga 1 masih bisa digelar di sini. Tapi untuk cabang-cabang lain, tentu harus diatur, harus sinergi antara pemerintah dan pihak swasta," ujar Djoko.

Djoko menyebutkan, salah satu tantangan lainnya adalah masalah keamanan.

Meski selama penyelenggaraan PON relatif aman, tetapi masyarakat perlu diyakinkan soal hal itu.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/15/180200265/pon-papua-2020-usai-tantangan-merawat-venue-olahraga-di-depan-mata

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke