Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Twit Air Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Ini Kata Pemprov DKI dan Dugaan Asalnya

Salah satu Twit dibuat oleh @apathoni. Dia membagikan tangkapan layar jurnal yang mengungkap tentang itu, yaitu ScienceDirect.

Unggahan itu disukai lebih dari 4.800 kali, dibagikan ulang lebih dari 2.000 kali, dan dikomentari lebih dari 150 kali.

Konsentrasi tinggi Parasetamol di limbah perairan Teluk Jakarta

Melansir laman ScienceDirect, jurnal yang diterbitkan pada Agustus 2021 itu berjudul "Konsentrasi tinggi parasetamol dalam limbah yang mendominasi perairan Teluk Jakarta, Indonesia". Jurnal itu masuk dalam Buletin Polusi Laut.

Para peneliti menyelidiki beberapa kontaminan air, termasuk obat-obatan. Data dikumpulkan dari lokasi yang didominasi limbah cair di Indonesia, terdiri atas 4 lokasi di Teluk Jakarta dan satu di pantai utara Jawa Tengah.

"Data yang disajikan dalam studi pendahuluan ini memberikan gambaran kualitas air laut di daerah-daerah tersebut," tulis jurnal itu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter nutrisi melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia, dan beberapa logam juga ada.

Menariknya, konsentrasi tinggi parasetamol terdeteksi di Angke (610 ng/L) dan Ancol (420 ng/L), keduanya di Teluk Jakarta.

Peneliti mengklaim bahwa hingga saat ini, ini adalah studi pertama yang melaporkan keberadaan parasetamol (acetaminophen) di perairan pesisir di sekitar Indonesia.

Konsentrasi tinggi yang terdeteksi, dibandingkan dengan tingkat lain yang dilaporkan dalam literatur ilmiah, meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang dan, terutama, dampak pada peternakan kerang di dekatnya.

"Mengingat pertimbangan obat-obatan sebagai kontaminan yang muncul, data ini menunjukkan penyelidikan lebih lanjut diperlukan," pungkas jurnal itu.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (1/10/2021), pemerintah provinsi DKI Jakarta telah memberikan tanggapannya melalui humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan.

Pihak pemprov mengatakan, akan mengusut sumber pencemaran yang menyebabkan Teluk Jakarta mengandung obat sakit kepala dan demam itu.

"Kami akan dalami dan telusuri sumber pencemarannya," kata Yogi pada Jumat (1/10/2021).

Yogi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta berterima kasih kepada para peneliti yang melakukan penelitian di Teluk Jakarta.

Dinas LH sendiri, kata Yogi, secara rutin memantau kualitas air di Jakarta, tetapi tidak mencantumkan variabel pencemaran berupa parasetamol.

Kemungkinan asal kandungan Parasetamol

Sementara itu Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin mengatakan, ada dua kemungkinan asal kandungan parasetamol yang ada di Teluk Jakarta.

Menurut Zainal kandungan tersebut bisa jadi berasal dari limbah farmasi atau pun berasal dari limbah hasil konsumsi obat.

"Jadi sumber bisa dari industri (farmasi) atau pemakaian," kata Zainal.

Zainal mengatakan, parasetamol merupakan obat yang bebas dijual di tengah masyarakat dan tidak memerlukan resep dokter untuk dikonsumsi.

Parasetamol yang dikonsumsi, kata Zainal, akan dikeluarkan melalui cairan seni dan kotoran yang diproduksi manusia dan mencemarkan air limbah.

"Dan juga pengelola limbahnya yang tidak bagus atau mungkin masyarakat ekonomi lemah ya, sistem pengelolaan limbahnya langsung dibuang ke sungai aja," ujar dia.

Untuk menghindari penggunaan parasetamol yang sering digunakan untuk obat pereda nyeri atau analgesik, Zainal berharap pemerintah bisa memperhatikan kesehatan masyarakatnya.

(Sumber: Kompas.com/Singgih Wiryono | Editor: Irfan Maullana, Nursita Sari)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/02/120000165/viral-twit-air-teluk-jakarta-tercemar-parasetamol-ini-kata-pemprov-dki-dan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke