Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Konten Horor Lebih Disukai Masyarakat Indonesia?

KOMPAS.com - Media sosial belum lama ini diramaikan dengan informasi terkait beberapa YouTuber yang membuat konten horor dan viral di media sosial.

Adapun YouTuber yang dimaksud yakni Nadia Omara dengan 3,39 juta pengikut, dan Nessie Judge dengan 8,39 juta pengikut.

Dari dua YouTuber tersebut, warganet menilai YouTuber mana yang lebih disukai dalam menyampaikan ceritanya.

"Tanyarl, HOROR/HANTU. Choose your fighter!!!," tulis akun Twitter @bertanyarl.

Menurut dia, keduanya memiliki kelebihan masing-masing.

"Tapi Nadia kadang terlalu panjang ga to the points kyk Nessie. Keduanya punya kelebihan sendiri sih dan aku jg ga bs milih keduanya yg mana bagus. Sesuai mood aja mau nonton yg versi siapa," tulis akun Twitter @storiesofunluck.

Lalu, mengapa orang Indonesia cenderung tertarik dengan konten berbau horor?


Psikolog Klinis Veronica Adesla menyampaikan bahwa orang-orang cenderung menyukai konten horor karena ada sensasi penasaran dan ingin tahu lebih lanjut.

"Ada sensasi waktu nonton, ada deg-degannya, ada penasarannya, ada keingintahuan penonton seperti ini nanti kelanjutannya gimana, dan adegan-adegan seru," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/8/2021).

Menurut dia, sensasi-sensasi yang muncul ini kemungkinan besar memang yang menjadi daya tarik dari kisah-kisah horor yang dibuat di berbagai platform hiburan.

Tidak hanya kisah horor, kisah-kisah mistis juga dinilai masih ramai penonton, termasuk di Indonesia.

"Kalau berbau mistis dan horor, ini memang masyoritas masyarakat masih mempercayai kayak cerita-cerita mistis tertentu, karena budaya masih match (sesuai)," lanjut dia.

Dampak menonton konten horor terlalu sering

Selain itu, Vero mengatakan bahwa dampak dari menonton konten horor atau bisa juga film horor bergantung pada sifat yang dimiliki suatu individu.

Ia menambahkan, ada dua tipe orang yang menonton konten horor.

Pertama, orang yang bawaannya sudah takut, namun tetap ingin menonton konten horor.

Untuk tipe orang pertama atau yang takut dengan cerita horor, dia akan menyimak atau menonton konten horor sekadar memenuhi rasa penasarannya saja.

"Kalau orangnya takut denger cerita horor itu bisa sampai kebawa mimpinya," kata dia.

Kedua, orang yang biasa saja, dan menganggap konten horor hanya sebagai hiburan saja.


Beri sikap kritis

Sedangkan, ada orang lain yang menonton karena percaya adanya hal-hal yang berbau mistis di kehidupan sehari-hari.

"Karena itu (mistis) relate dengan sesuatu yang berhubungan dengan dirinya, dan menjadi hal-hal yang menyenangkan untuk ditonton," lanjut dia.

Meski begitu, dua tipe ini tidak bisa dipukul rata, karena tidak semua orang memiliki sifat takut dengan konten horor.

Bisa juga orang takut yang menonton konten horor akan menjadi semakin takut.

Agar menonton konten menjadi lebih bijak, Vero mengimbau kepada masyarakat bahwa setiap menonton konten jenis apa pun, termasuk horor, harus dengan sikap berpikir kritis.

Artinya, penonton harus bisa mem-filter ulang apa yang dilihat, berpikir dengan logis, dan obyektif dalam melakukan hal tersebut.

"Jangan serta-merta ditelan mentah-mentah," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/01/200800765/mengapa-konten-horor-lebih-disukai-masyarakat-indonesia-

Terkini Lainnya

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke