Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta: Daging Kambing Picu Darah Tinggi atau Hipertensi?

KOMPAS.com - Hari Raya Kurban atau Idul Adha oleh sebagian orang ditunggu-tunggu karena dapat dijadikan kesempatan untuk makan daging kambing.

Daging kambing dapat diolah menjadi sate atau gulai. 

Namun tidak semua orang di Hari Raya Idul Adha dapat mengkonsumsi daging kambing. Terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat darah tinggi atau hipertensi. 

Sebab selama ini diyakini, daging kambing dapat memicu darah tinggi atau hipertensi. 

Namun, benarkah daging kambing sebabkan darah tinggi?

Penjelasan ahli

Mengutip Kompas.com, 18 Februari 2020, daging kambing tidak sepenuhnya menjadi penyebab darah tinggi.

Penjelasan terkait hal itu dapat ditemukan dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) karya Umar Zein dan Emir El Newi.

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa daging kambing tetap lebih baik daripada daging sapi maupun ayam, sehingga aman dikonsumsi bahkan oleh penderita hipertensi.

Lantas, mengapa kerap muncul keluhan darah tinggi usai mengonsumsi olahan daging kambing?

Cara Mengolahnya

Menurut buku tersebut, konsumsi daging kambing bisa berbahaya bagi kesehatan termasuk hipertensi, jika dimasak dengan cara yang tidak tepat.

Di Indonesia, banyak orang memasak daging kambing dengan cara digoreng lebih dulu sebelum diolah lebih lanjut.

Selain itu, daging kambing kerap juga disajikan dengan cara dipanggang dan dibakar untuk dijadikan sate atau kambing guling.

Memasak dengan cara digoreng, dibakar atau dipanggang dapat meningkatkan kalori makanan daripada versi mentahnya.


Terlebih lagi, mengolah daging dengan cara-cara tersebut membutuhkan banyak minyak goreng, mentega, atau margarin, yang akan berubah menjadi lemak yang kemudian diserap oleh daging.

Selain itu, suhu panas ketika menggoreng atau memanggang dapat membuat kandungan air di dalam daging menguap hilang dan digantikan oleh lemak dari minyak.

Lemak yang terserap di daging inilah yang akhirnya menyebabkan makanan yang tadinya mengandung rendah kalori menjadi tinggi kalori.

Sodium dan santan

Peningkatan kalori pada daging kambing setelah dimasak bahkan bisa mencapai 64 persen dari kalori sebelumnya.

Padahal, asupan tinggi kalori dalam tubuh akan diubah menjadi lemak.

Lemak tersebut lama-kelamaan bisa menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah.

Di samping itu, penggunaan beragam bumbu penyedap selama memasak daging kambing juga secara tidak langsung dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi.

Bumbu penyedap seperti kecap, garam, dan MSG, cenderung mengandung sodium tinggi dan pengawet yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi jika dikonsumsi berlebihan.

Tak hanya itu, daging kambing juga sering diolah menjadi makanan bersantan, seperti gulai kambing, kari kambing, maupun rendang kambing.

Santan secara alami tidak mengandung kolesterol, namun takaran konsumsinya juga harus diwaspadai karena kandungan lemak jenuh pada santan yang tergolong cukup tinggi.


Kandungan gizi daging kambing

Kadar kolesterol daging kambing lebih rendah dibanding daging sapi dan daging ayam.

Kadar kolesterol daging kambing hanya sekitar 57 mg per 100 gram. Sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gram dan daging ayam 83 mg per 100 gram.

Kandungan lemak pada daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.

Jika ditotal, kandungan lemak pada 100 gram daging kambing hanya 2,3 gram. Sedangkan kandungan lemak pada 100 gram daging sapi bisa mencapai 15 gram dan daging ayam kurang lebih 7,5 gram.

Selain kandungan kolesterol dan lemak, kandungan kalori daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.

Setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibanding daging sapi yang mencapai 250 kalori dan daging ayam 196 kalori.

Meski demikian, daging kambing tetap merupakan sumber protein hewani yang sama baiknya dengan daging sapi maupun daging ayam.

Total protein hewani dalam 100 gram daging kambing kurang lebih mencapai sekitar 20 gram, sementara daging sapi 25 gram dan daging ayam 30 gram.

(Sumber: Kompas.com/Editor: Irawan Sapto Adhi)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/20/140000065/mitos-atau-fakta--daging-kambing-picu-darah-tinggi-atau-hipertensi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke