Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Klaim Covid-19 di Indonesia Terkendali, Epidemiolog: Wajar, Bukan Ahli Kesehatan

Ia mengklaim, berdasarkan data yang dimilikinya, Covid-19 di Indonesia sangat terkendali.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali," ujar Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (12/7/2021).

Menurut dia, pemerintah terus berusaha memperbaiki semua kendala dalam penanganan pandemi virus corona.

Menanggapi klaim Luhut, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman memaklumi jika Menko Marves itu mengeluarkan pernyataan tersebut karena bukan ahli kesehatan.

"Beliau kan bukan ahli kesehatan. Jadi Beliau bilang gitu ya wajar. Ini kan yang mensuplai datanya yang dipertanyakan. Kalau Beliau salah ya wajar, bukan ahli kesehatan," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Ia menyebutkan, salah satu unsur utama dalam menilai pandemi di suatu negara atau daerah adalah test positivity rate.

Jika test positivity rate suatu negara tidak melebihi 5 persen, maka pandemi di negera tersebut masuk kategori terkendali.

Sementara, di Indonesia angkanya saat ini berada di atas 20 persen.

"Disebut pandemi terkendali ya test positivity rate harus paling tinggi 5 persen, di atas itu ya namanya tidak terkendali," jelas dia.

"Apalagi di atas 10 persen, namanya ya sangat tidak terkendali. Kita sekarang ada di atas 20 persen, tinggi banget," lanjut Dicky.

Selain test positivity rate, angka infeksi Covid-19 di Indonesia juga masih sangat tinggi dengan lebih dari 120 kasus per 1 juta penduduk.

Kategori terkendali, kata Dicky, angka infeksi harus 1 kasus per 1 juta penduduk atau bahkan 1 kasus per 10 juta penduduk.

Oleh karena itu, Dicky meminta agar semua sektor berperan dalam mengendalikan virus corona, termasuk masyarakat.

"Itulah kenapa kita harus punya strategi yang komprehensif, manajemen sistem kesehatan yang kuat untuk bisa keluar dari pandemi," ujar dia.

Namun, ia melihat, sektor kesehatan justru bukan menjadi senjata utama dalam penanganan pandemi di Indonesia.

"Apakah berpengaruh? Ya sangat berpengaruh dan berbahaya. Kalau sistem kesehatan tidak diperkuat, kita rawan menghadapi lonjakan pandemi," kata Dicky.

Data terakhir, Selasa (13/7/2021), Indonesia mencatatkan angka kasus harian 47.899. Angka ini kembali menjadi rekor tertinggi kasus harian sepanjang pandemi Covid-19.

Dengan tambahan ini, total kasus Covid-19 di Indonesia berjumlah 2.615.629.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/13/190500265/luhut-klaim-covid-19-di-indonesia-terkendali-epidemiolog-wajar-bukan-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke