Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang AT Mahmud, Pencipta Lagu Anak Indonesia, dari Cicak di Dinding hingga Ambilkan Bulan Bu

Cicak-cicak di dinding...
Dim-diam merayap...
Datang seekor nyamuk...
Hap...Lalu Ditangkap...

KOMPAS.com - Begitulah petikan lirik lagu berjudul "Cicak di Dinding" yang diciptakan oleh Abdullah Totong Mahmud atau yang biasa lebih dikenal dengan nama AT Mahmud.

AT Mahmud merupakan sosok penting dalam dunia musik Indonesia, utamanya musik anak-anak.

Pada hari ini, tepatnya 6 Juli 2010, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 3 Februari 1930 itu meninggal dunia dalam usia 80 tahun di Jakarta.

Harian Kompas, 7 Juli 2010 memberitakan, AT Mahmud telah menggubah tidak kurang dari 800 lagu.

Karya AT Mahmud antara lain termuat pada buku Pustaka Nada yang terdiri dari tiga jilid, Amalku, dan Nyanyian Dua Suara.

Lagu-lagu AT Mahmud yang terkenal antara lain "Pelangi", "Ambilkan Bulan Bu", "Anak Gembala", "Bintang Kejora", "Cicak di Dinding", "Ade Irma Suryani", dan "Amelia".

Selain menulis lagu anak-anak, AT Mahmud juga gigih mengomunikasikannya.

Hal ini antara lain lewat program lagu anak di TVRI, yaitu Ayo Menyanyi dan Lagu Pilihanku yang digemari anak-anak era 1970-an.

Ia juga aktif mendukung acara lomba lagu anak, seperti Lomba Cipta Lagu Anak-anak dan Lomba Paduan Suara Anak-anak Dendang Kencana pada pertengahan 1990-an.

AT Mahmud mulai produktif menulis lagu ketika mengajar di sekolah guru taman kanak-kanak pada era 1950-an.

Saat itu murid-muridnya kesulitan mendapatkan lagu untuk praktik mengajar karena lagu rock n roll sedang populer.

AT Mahmud pernah mendapat sejumlah penghargaan, antara lain Bintang Budaya Parama Dharma pada 2003 dari Presiden Megawati Soekarnoputri dan AMI Lifetime Achievement Award 2003.

Diberitakan Harian Kompas, 19 Desember 2010, AT Mahmud adalah pencipta lagu anak-anak yang dikenal sepanjang masa.

Anak kelima dari sepuluh bersaudara pasangan Masayu Aisyah dan Masagus Mahmud ini oleh orangtuanya diberi nama Masagus Abdullah Mahmoed dan dipanggil Dola.

Namun, karena di rumah dan teman-teman sekolah sering memanggilnya Totong, maka pada ijazah sekolah menengah umum bagian pertama (setingkat SLTP), namanya tertulis Totong Mahmud.

Menurut cerita sang ibu, ketika Abdullah masih bayi, saat digendong atau ditimang, banyak kerabat yang memanggilnya dengan sebutan Tong. Otong!

Sehingga, orangtuanya pun sepakat mengubah nama lengkap Abdullah menjadi Abdullah Totong Mahmud atau disingkat AT Mahmud.

Ketertarikan AT Mahmud pada musik bermula saat dirinya duduk di sekolah rakyat (setingkat SD).

Ia sangat terkesan dengan cara guru mengajarkan musik dan membaca notasi angka yang sangat menarik. Sejak itulah, AT Mahmud sangat menyukai musik.

AT Mahmud dikenal sangat mencintai anak-anak. Dari rasa cinta dan kedekatannya dengan anak-anak, terciptalah ratusan karya lagu anak-anak yang sangat populer.

Impiannya adalah melihat anak-anak Indonesia berkembang dengan bakat-bakat yang dimiliki, tetapi tetap natural, polos, ceria, dan bermain.

Meskipun kini telah tiada, karya-karyanya akan terus abadi hingga sepanjang masa.

- Lahir: Palembang, 3 Februari 1930
- Istri: Mulyani, lahir 3 Februari 1934
- Anak:

- Beberapa Penghargaan:

- Menciptakan lebih dari 800 lagu anak-anak, antara lain tertuang dalam:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/06/090500165/mengenang-at-mahmud-pencipta-lagu-anak-indonesia-dari-cicak-di-dinding

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke