Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Fakta Gempa Terkini Yogyakarta: Belasan Rumah Rusak hingga Daerah yang Merasakan

Gempa berlokasi di 55 kilometer barat daya Gunungkidul, Yogyakarta dengan kedalaman 48 kilometer. 

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono, Senin (28/6/2021).

Fakta-fakta gempa Yogyakarta

1. Dimutakhirkan

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa ini memiliki magnitudo 5,3.

Selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo final 5,1.


2. Pusat gempa

Episenter gempa yang terjadi terletak pada koordinat 8,56 LS dan 110,58 BT.

Tepatnya, pusat gempa berada di laut pada jarak 66 km arah selatan Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Gempa bermagnitudo 5,1 yang terjadi mempunyai kedalaman 61 km.

3. Jenis gempa

Gempa yang terjadi bukan merupakan gempa megathrust, dikarenakan gempa tidak bersumber di bidang kontak antar Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Sebagai informasi, zona megathrust merupakan zona sumber gempa pada subduksi/penunjaman lempeng landai dan masih dangkal.

Hiposenter gempa ini agak dalam memasuki Zona Benioff.

Zona Benioff merupakan zona sumber gempa pada slab lempeng yang tersubduksi lebih dalam dan sudah mulai menukik.

4. Gempa menengah

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta magnitudo 5,1 yang terjadi merupakan jenis gempa menengah.

Gempa diakibatkan adanya deformasi/patahan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa, dengan mekanisme sumber pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault).


5. Gempa dirasakan

Gempa yang mengguncang dirasakan di sejumlah daerah, yaitu

  • Bantul dan Gunungkidul dalam skala intensitas III-IV MMI
  • Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Nganjuk dalam skala intensitas III MMI
  • Sleman dan Yogyakarta dalam skala intensitas II-III MMI
  • Klaten, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Malang, dan Solo dalam skala intensitas II MMI

Sementara itu, hingga pukul 05.50 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta.

Hingga saat ini belum dilaporkan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.

6. Belasan rumah rusak

Dampak dari gempa yang mengguncang Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekitarnya merusak sejumlah bangunan. 

Dilaporkan Kompas.com (28/6/2021) di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, ada belasan rumah yang gentengnya berjatuhan.

"Ada 14 rumah. Rata-rata genting pada berjatuhan mas," kata Lurah Girisekar Sutarpan saat dikonfirmasi kompas.com melalui sambungan telepon Senin (28/6/2021).

Kini sejumlah warga di Kalurahan Girisekar bergotong-royong untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak.

Menurut Sutarpan, perbaikan genteng dikebut karena kini sedang berlangsung hujan deras. Hingga kini, Sutarpan menyatakan tidak ada warganya yang menjadi gempa hari ini.

7. Mirip gempa selatan Malang

Melihat guncangan (ground motion) yang sangat kuat padahal magnitudo gempanya relatif kecil, dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta pagi ini tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah.

Gempa yang terjadi mirip dengan “gempa intraslab” selatan Malang pada 10 April dan 21 Mei 2021 lalu.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/28/111707765/7-fakta-gempa-terkini-yogyakarta-belasan-rumah-rusak-hingga-daerah-yang

Terkini Lainnya

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke