KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai kondisi kulit yang belang akibat tersengat sinar matahari viral di media sosial pada Kamis (10/6/2021).
Adapun informasi itu ditulis oleh akun Twitter @SBKCF.
"Sebutkan lokasi yg bikin kamu seperti ini :
1. Jam 12-1 siang di lampu merah Tugu Muda Semarang," tulis pemilik akun @SBKCF.
Ia juga mengunggah foto yang menampilkan bagian kaki kanan belang antara paha sampai pergelangan kaki.
Hingga Jumat (11/6/2021) sore, twit itu sudah diretwit sebanyak 2.528 kali dan disukai sebanyak lebih dari 13.000 pengguna Twitter lainnya.
Lantas, bagaimana cara penanganan tubuh yang tersengat sinar matahari langsung?
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ismiralda Oke Putranti mengatakan, salah satu metode penanganan belang yakni menggunakan pelembap setelah mandi.
Dengan pengaplikasian pelembap setelah mandi, kulit akan lebih tenang dan meminimalisasi kulit kering.
"Sebaiknya setelah panasan, dinginin suhu tubuh dulu, baru kemudian mandi dengan air yang sesuai dengan suhu tubuh," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/6/2021).
"Kemudian segera aplikasikan pelembap supaya kulit tidak kering dan mengurangi reaksi peradangan akibat sunburn," lanjut dia.
Menurut Oke, terlalu lama di bawah sinar matahari langsung tanpa perlindungan tabir surya/sunscreen yang cukup bisa berisiko menimbulkan dampak buruk pada kulit.
"Timbul belang sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan kulit yang berasal dari melanosit," kata dia.
Ia menambahkan, sel melanosit tersebut menghasilkan pigmen gelap untuk menyerap sinar UV dan mengurangi risiko seperti kanker kulit dan lainnya.
Belang merupakan proses penyembuhan
Meski terkadang seseorang kurang percaya diri dengan timbulnya belang, Oke mengatakan, belang yang muncul juga bisa disebabkan karena proses penyembuhan akibat sunburn/terbakar akibat sinar matahari sehingga menimbulkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi.
Namun, hal ini berbeda dengan metode tanning atau proses menghitamkan kulit akibat reaksi normal melanosit.
"Sunburn biasanya didahului dulu dengan kemerahan, rasa panas dan nyeri bahkan lepuh," kata dia.
"Setelah itu, baru orang itu akan mengalami hiperpigmentasi pada proses penyembuhannya," lanjut dia.
Perlindungan kulit ketika beraktivitas di bawah sinar matahari
Lebih lanjut, Oke mengimbau kepada masyarakat bahwa dalam melakukan kegiatan apa pun yang berisiko terpapar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama disarankan untuk menggunakan perlindungan baik fisik seperti pakaian panjang berwarna terang.
Bisa juga ditambahkan dengan aksesoris pelindung paparan sinar Matahari, seperti topi, kacamata, dan sunscreen.
Penggunaan sunscreen
Tak hanya melindungi tubuh dengan pakaian, penggunaan sunscreen juga penting agar tubuh tidak mengalami iritasi kemerahan akibat paparan sinar UV.
Oke menyarankan, untuk penggunaan sunscreen yang cukup untuk melindungi kulit, yakni sebanyak 2 mg per sentimeter persegi.
Takaran ini pun sudah dibuat sat produk dicek di laboratorium.
Sementara itu, takaran sunscreen yang dibutuhkan pada area wajah dan leher yakni sebanyak 1,25 ml atau setara dengan "the two fingers rules".
Arti "the two fingers rules" adalah takaran sunscreen sepanjang dua ruas jari (biasanya pakai telunjuk dan jari tengah, atau dua jari telunjuk).
Selain itu, penting juga untuk mengoleskan sunscreen lagi saat dibutuhkan.
"Penggunaan sunscreen sebaiknya diulang 3-4 jam sekali bila banyak kegiatan outdoor, atau jika berenang sebaiknya diaplikasikan ulang setelah terkena air," imbuh Oke.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/12/120600765/foto-viral-bagian-kaki-yang-belang-akibat-paparan-sinar-matahari-bagaimana