Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Badak Putih Utara, Satwa yang Disebut Punah, Sisa 2 Ekor di Dunia

Hewan langka ini disebut telah punah.

"Badak Putih Utara, Punah! Bertahan selama 55 juta tahun di Bumi, saksi dari perubahan bumi, merasakan seleksi alam yang hebat, namun tak dapat bertahan dari ganasnya Manusia. Selanjutnya hewan apa yang punah atas ganasnya manusia? Komodo? Harimau Sumatera? Gila memang." tulis akun Twitter @SlemanYouthCrew.

Sampai pada Selasa (8/6/2021) pukul 19.00 WIB, unggahan itu mendapat 5,9 ribu retweet dan 12,3 ribu like.

Mengenal badak putih utara

Melansir National Geographic, badak putih memiliki nama ilmiah Ceratotherium simum.

Hewan mamalia ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.

Berat badak putih antara 1,6 sampai 4 ton.

Sebenarnya, baik badak putih maupun badak hitam memiliki warna yang sama, yaitu abu-abu.

Perbedaannya ada pada bentuk bibir mereka. adak hitam memiliki bibir atas yang runcing, sedangkan badak putih memiliki bibir persegi.

Akibat bentuk bibirnya, badak putih lebih sering mendapat sumber makanan dari rerumputan.

Saat mencari makan, ia akan berjalan dengan kepala besar dan bibir perseginya diturunkan ke tanah.

Badak putih hidup berkelompok di dataran berumput Afrika.

Betina badak putih bereproduksi hanya setiap 2,5 sampai 5 tahun sekali.

Berbeda dengan badak lainnya, badak putih memiliki dua cula.

Tanduk badak tumbuh sebanyak tiga inci dalam setahun.

Betina menggunakan tanduk mereka untuk melindungi anak-anak mereka, sementara jantan menggunakannya untuk melawan penyerang.

Diburu dan diperdagangkan secara ilegal

Cula badak kerap diburu dan diperdagangkan secara ilegal. Hal ini menjadi awal dari kepunahan badak putih tersebut.

Culanya digunakan untuk obat-obatan di China, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura.

Sementara, di Afrika Utara dan Timur Tengah cula badak sering digunakan sebagai pegangan belati hias.

Penggunaan komersial serta krisis lingkungan hidup, membuat keberadaan badak semakin terancam.

Pada 2018, hanya tersisa badak putih utara di dunia. Dua betina dan satu jantan.

Namun, badak jantan yang diberi nama Sudan mati di usia yang ke-45. Ia mati karena tua.

Badak putih utara pun dinyatakan punah di tahun itu.

Kematian Sudan menjadi penegas bahwa badak putih utara punah.

Foto pria dan badak yang beredar di media sosial merupakan foto Joseph Wachira bersama Sudan. Ia adalah salah satu penjaga yang berdedikasi.

Wachira berada di sisi Sudan di saat-saat terakhirnya.

Momen ini diabadikan oleh fotografer Ami Vitale dan dipublikasikan National Geographic.

Upaya penyelamatan dari kepunahan

Dua badak putih utara yang tersisa bernama Najin dan Fatu. Mereka kini hidup di Konservasi Ol Pejeta di Laikipia di Kenya, Afrika.

Melansir Africa News, (24/2/2021), para ilmuwan di seluruh dunia kini sedang mencari cara agar bisa memulihkan status punah dari badak putih utara.

Caranya adalah dengan menggunakan telur yang dipanen oleh dua betina dan sperma yang dikumpulkan dari kulit putih utara jantan yang disimpan sebelum mereka mati.

Embrio akan dibuahi secara artifisial dan kemudian ditanamkan ke badak putih selatan pengganti.

"Dalam hal mendapatkan telur yang ditanamkan kembali ke badak putih selatan pengganti untuk membuat kehamilan badak putih utara, kami masih jauh dari mampu melakukan itu," kata Richard Vigne, Direktur Manajer Konservasi Ol Pejeta.

Tahun 2020, tiga embrio berhasil dibuat. Sayangnya, pandemi virus corona menyebabkan penundaan.

Sementara itu, kedua badak sudah semakin tua. Najin sekarang berusia 32 tahun dan telurnya mungkin akan tidak lagi layak. Sementara, Fatu berusia 21 tahun.

Namun, harapan masih ada untuk memulihkan status kepunahan badak putih utara.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/08/203000965/mengenal-badak-putih-utara-satwa-yang-disebut-punah-sisa-2-ekor-di-dunia

Terkini Lainnya

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Tren
Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke