Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Langkah Efektif Mengurangi Debu di Dalam Rumah

Debu di jalanan bisa masuk ke dalam rumah dengan mudah. Menjadikan seluruh lantai dan juga perabotan rawan kotor dan harus lebih rutin dibersihkan.

Lapisan debu di dalam rumah juga seakan-akan abadi. Setelah dibersihkan, tak lama ia akan berdatangan kembali, menempel dimana-mana.

Kotoran debu terdiri dari beragam komposisi. Mulai dari partikel tanaman yang lepas dari batang dan daunnya, pasir halus, dan serat dari kertas juga kain. 

Selain mengotori lantai dan membuat hunian jadi kurang nyaman, debu juga bisa memicu timbulnya alergi.

Meski kita tak bisa menahan debu datang, karena ia bisa muncul dari mana saja, namun ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penumpukan debu di dalam rumah.

Berikut adalah beberapa cara mengurangi debu di dalam rumah:

1. Hindari karpet di ruang utama

Hindari memasang karpet di ruang yang sering dilintasi orang, seperti ruang tamu. Karena serat di permukaan karpet adalah magnet kuat untuk partikel debu yang berkeliaran di udara.

Dilansir dari Foxnews, jika Anda memaksa untuk tetap menutup lantai dengan karpet, maka Anda harus siap membersihkannya rutin menggunakan vacuum cleaner setiap hari.

Debu yang menumpuk di karpet bisa memancing alergi.

2. Bersihkan di luar ruangan

Jika Anda hanya menyingkirkan debu menggunakan kemoceng, maka Anda hanya memindahkan debu dari atas meja ke permukaan lantai atau permukaan perabot lainnya.

Jadi ambil taplak meja dan bersihkan di luar rumah. Cara ini lebih efektif dalam menyingkirkan debu.

3. Jangan terlalu sering membuka jendela

Jangan terlalu sering membuka jendela, apalagi jendela yang langsung menghadap ke jalan. Buka jendela di waktu yang sepi, yang tak banyak orang berlalu lalang. Seperti di pagi hari, atau justru di petang hari.

Membuka jendela di pagi hari relatif lebih aman. Selain belum banyak mobil dan motor berlalu lalang, pagi hari juga masih diselimuti embun yang membuat udara lembab, yang bisa menghambat debu beterbangan.

4. Letakkan tanaman di jendela

Tanaman yang rimbun di dalam pot, bisa membantu menyaring udara yang akan masuk rumah. 

5. Bangun taman mini di dalam rumah

Kebun mini yang dilengkapi kolam kecil juga bisa mengurangi debu. Kelembaban yang menguar dari air dan dedaunan bisa menahan debu untuk tak beterbangan kesana kemari.

Anda juga bisa meletakkan akuarium di dalam rumah. Percikan uap air dari akuarium, juga bisa melembabkan udara di sekelilingnya.

6. Bersihkan dari atas ke bawah 

Dalam membersihkan perabotan rumah, lakukan urutan yang benar, yaitu dari atas ke bawah. 

Bersihkan dulu bagian atas lemari, baru rak-rak yang ada di tengah, baru kemudian bersihkan lantai dengan teliti.

Jika urutan acak, maka debu justru akan beterbangan ke sana kemari, tak bisa dibersihkan secara maksimal.

Selain keenam cara di atas, untuk membersihkan udara di dalam rumah, Anda juga bisa menempatkan air purifier di pojok ruang.  

Air purifier berguna untuk Anda yang menderita asma atau alergi, yang membutuhkan udara yang benar-benar bersih dari debu. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/03/180000465/6-langkah-efektif-mengurangi-debu-di-dalam-rumah

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke