Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warning BMKG soal Siklon Tropis di Indonesia dan Dampaknya...

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan untuk mewaspadai adanya potensi siklon tropis dengan tingkat kejadian lebih tinggi yang biasa terjadi pada April, Mei, November dan Desember.

Menurut Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin, siklon tropis di wilayah selatan Indonesia dengan tingkat kejadian lebih tinggi tersebut kemungkinan bisa terjadi pada bulan-bulan tertentu.

“Kewaspadaan potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia itu antara November-Mei, dengan tingkat kejadian lebih tinggi dapat terjadi pada bulan April, Mei, November, Desember," kata Miming seperti dikutip dari informasi resmi BNPB, Sabtu (1/5/2021).

Miming menjelaskan bahwa sejak 2008, terdapat 11 siklon tropis yang sangat dekat dengan Indonesia.

Adapun 10 siklon di antaranya telah dirilis oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta.

Siklon di dekat Indonesia

Secara umum, kejadian siklon di dekat Indonesia terjadi antara April-Mei dan November-Desember.

Siklon tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal April lalu, lanjut Miming, merupakan yang terkuat kedua setelah siklon tropis Kenanga yang terjadi pada 12 Desember 2018 di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu.

“Siklon tropis Seroja juga merupakan siklon tropis yang paling lama siklus hidupnya dan terpanjang track siklonnya, yakni NTT hingga barat daya Australia,” tutur Miming.

Sementara itu, siklon tropis Kirrily, Cempaka, Dahlia, Lili dan Seroja merupakan yang paling dekat dengan daratan.

Siklon tropis tersebut paling signifikan berdampak pada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.

Dampak siklon tropis

Miming menambahkan, siklon tropis memiliki dampak yang kompleks.

Secara langsung dampaknya dapat berupa angin kencang, hujan lebat hingga ektrem, gelombang tinggi dan gelombang pasang.

Sementara dampak tidak langsung bisa menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil.

Kendati demikian, perlu digarisbawahi tantangan lain yang dihadapi terkait dengan pengurangan resiko dampak siklon tropis yang kerap melanda Indonesia.

“Yakni setelah peringatan dini tersedia dan terinformasikan, maka penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respons yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut,” kata dia.

Selain itu, dalam menghadapi bencana penting untuk meningkatkan atau memperbaiki infrastruktur lingkungan.

Masyarakat juga diperingatkan potensi bencana kebakaran hutan dan lahan, mengingat wilayah Indonesia umumnya memasuki musim kemarau pada Mei-Juni 2021.

“Secara umum wilayah Indonesia akan mulai memasuki awal musim kemarau pada Mei-Juni 2021, sehingga potensi bencana lain seperti Karhutla untuk dapat menjadi perhatian,” papar Miming.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/01/160400065/warning-bmkg-soal-siklon-tropis-di-indonesia-dan-dampaknya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke