Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Bitcoin

Pembahasan terkait Bitcoin semakin ramai setelah miliader pemilik Tesla Inc, Elon Musk, melalui akun Twitter-nya menyatakan dukungannya terhadap mata uang baru ini.

Bitcoin semakin menarik, setelah dikabarkan bahwa nilai tukarnya semakin tinggi.

Pada Rabu (10/2/2021), data dari Morningstar dan Coinbase, satu keping Bitcoin setara dengan Rp 647.173.013,20.

Lantas apa itu Bitcoin? Berikut rangkuman Kompas.com mengenai Bitcoin:

1. Pengertian Bitcoin

Bitcoin sering kali digambarkan sebagai cryptocurrency, mata uang virtual atau mata uang digital, merupakan jenis uang yang sepenuhnya virtual.

Secara sederhana, Bitcoin dapat dibayangkan seperti versi digital dari uang tunai.

Bitcoin ditemukan Satoshi Nakamoto, yang diketahui meluncurkan mata uang digital tersebut pertama kali ke internet pada 2009.

Tapi, identitas aslinya masih belum dapat dipastikan karena menggunakan nama samaran.

2. Kegunaan

Pemilik Bitcoin dapat menggunakan mata uang digital sebagai alat pembayaran untuk membeli produk atau membayar jasa.

Sejauh ini, sudah ada beberapa layanan yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran, salah satunya PayPal.

Selain itu, Bitcoin bisa dipakai untuk membeli mobil buatan Tesla Inc.

Bitcoin menjadi berharga karna orang bersedia menukarnya dengan barang atau jasa, bahkan rela menukarnya dengan uang tunai.


3. Cara kerja

Setiap keping Bitcoin pada dasarnya merupakan file komputer yang disimpan dalam aplikasi dompet digital di smartphone atau komputer.

Para pemilik Bitcoin bertransaksi dengan cara mengirimkan, baik satu atau sebagian, uang digital melalui dompet digital.

Selanjutnya, setiap transaksi Bitcoin dicatat dalam daftar publik disebut blockchain.

Ini memungkinkan pelacakan riwayat Bitcoin, sehingga mencegah seseorang membelanjakan koin yang tidak dimiliki, membuat salinan atau copy Bitcoin, atau membatalkan transaksi.

Terdapat tiga cara utama, yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan Bitcoin, yaitu

4. Menambang Bitcoin

Bitcoin dapat didapatkan melalui sistem yang dijalankan dengan komputer.

Agar sistem Bitcoin berfungsi, orang-orang dapat memerintahkan komputernya untuk memproses transaksi bagi semua orang.

Komputer diatur agar dapat melakukan proses perhitungan yang sangat rumit. Dari situ, pemilik komputer mendapat imbalan berupa Bitcoin.

Lantaran perhitungan sangat rumit, maka dibutuhkan komputer yang kuat untuk mendapatkan Bitcoin. Ini yang disebut menambang.

Namun, sistem Bitcoin telah diatur sedemikian rupa, sehingga proses perhitungan yang diperlukan untuk mendapatkan Bitcoin menjadi semakin sulit seiring berjalannya waktu.

Ini untuk mencegah terlalu banyak Bitcoin yang dihasilkan dan akhirnya beredar.

Jika seseorang mulai menambang sekarang, kemungkinan membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya mendapatkan satu keping Bitcoin.

Di sisi lain, dibutuhkan banyak uang untuk membayar listrik dan merakit komputer yang cukup kuat agar bisa digunakan untuk menambang Bitcoin.


5. Pembayaran Tesla

Perusahaan otomotif dan penyimpanan energi AS, Tesla dilaporkan telah membeli mata uang digital Bitcoin senilai 1,5 miliar dollar AS pada 8 Februari 2021.

Aksi ini mendongkrak harga Bitcoin hingga 16 persen, menembus ke level tertinggi sepanjang masa dengan harga 45.000 dollar AS atau sekitar Rp 630 juta per koinnya.

Tesla bermaksud menawarkan metode pembayaran dalam bentuk aset cryptocurrency kepada konsumennya yang ingin membeli setiap produknya.

6. Peringatan

Anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Gabriel Makhlouf memberikan peringatan kepada para investor mata uang kripto Bitcoin.

Menurutnya, para investor harus siap bila kehilangan seluruh uang yang diinvestasikan di instrumen tersebut.

"Secara pribadi, saya tidak memahami mengapa orang-orang berinvestasi di jenis aset tersebut, namun mereka memang melihat hal itu sebagai aset yang jelas," ujar Makhlouf, 30 Januari 2021.

Pernyataan ini menjadi keskeptisan otoritas moneter tersebut terhdap instrumen kripto.

Sebelumnya, pada awal Januari 2021, Gubernur ECB Christine Lagarde sempat menyatakan bahwa mata uang kripto merupakan aset yang sangat spekulatif.

Harga Bitcoin sendiri cukup bergejolak di tengah pandemi.

Sejak November hingga awal tahun ini, harga Bitcoin meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi di kisaran 40.000 dollar AS atau sekitar Rp 560 juta pada awal Januari.

Pergerakan nilai dalam jumlah besar adalah hal yang biasa dalam aset kripto.

(Sumber: Kompas.com/ Jawahir G, Kevin R, Mutia F | Editor: Inggried D, Reska K, Erlangga D)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/11/110500965/6-hal-yang-perlu-diketahui-tentang-bitcoin

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke