Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Corona Dunia 5 Februari: 105 Juta Kasus | Inggris Uji Coba Kombinasi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

Melansir Worldometers, Jumat (5/2/2021) pukul 05.45 WIB, virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi sebanyak 105.367.269 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 77.033.269 orang sembuh dan 2.291.630 orang meninggal dunia.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Berikut sekilas perkembangan di 5 negara dengan kasus terbanyak: 

1. Amerika Serikat

Kasus terkonfirmasi positif virus Covid-19 di AS mencapai 27.255.909 kasus, dengan tambahan 104.872 kasus baru.

Jumlah kematian tertinggi secara global juga terjadi di AS, dengan 466.423 orang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus corona.

Sementara itu, negara ini mencatat sebanyak 16.999.192 kasus telah dinyatakan sembuh.

2. India

Kasus positif Covid-19 di India juga terus merangkak naik, dengan dilaporkan adanya 11.708 kasus baru dalam satu hari terakhir.

Cecara total, kasus infeksi virus corona di India tercatat sebanyak 10.802.831 kasus.

Dari angka itu, sebanyak 10.494.493 orang sembuh dan 154.841 orang meninggal dunia.

3. Brazil

Brazil berada di posisi ketiga negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. 

Angka kasus di Brazil tercatat 9.396.293. Dari angka itu, sebanyak 8.291.763 orang telah sembuh dan 228.795 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

4. Rusia

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Rusia terus naik, membuat negara ini berada di urutan keempat dengan kasus infeksi terbanyak di seluruh dunia.

Dilaporkan, terdapat 16.714 kasus baru dalam satu hari terakhir. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Rusia tercatat 3.917.918 kasus.

Dari total kasus infeksi yang ada, sebanyak 3.389.913 orang sembuh dan 75.205 orang meninggal dunia.

5. Inggris

Berada di urutan kelima, Inggris melaporkan 3.892.459 kasus positif infeksi virus corona, dengan 20.634 kasus baru dalam satu hari terakhir.

Dari total kasus positif, sebanyak 1.828.510 orang telah dinyatakan sembuh.

Adapun orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2 di Inggris dilaporkan sebanyak 110.250 rang.

Eksplorasi ini bertujuan menemukan cara baru yang diharapkan dapat segera mengurangi infeksi virus corona mutasi baru muncul.

Menurut British Medical Journal, ribuan perubahan individu telah muncul ketika virus bermutasi, saat replikasi dan evolusinya menjadi varian baru.

Para ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat menyebutkan, varian baru Inggris, Afrika Selatan, dan Brazil, tampaknya menyebar lebih cepat daripada yang lain.

Menteri Penyebaran Vaksin Inggris Nadhim Zahawi mengatakan, vaksin Covid-19 mungkin masih melindungi orang dari infeksi varian baru, tapi perlu dipantau secara ketat.

"Sangat kecil kemungkinannya bahwa vaksin saat ini tidak akan efektif pada varian, terutama jika terjadi penyakit parah dan rawat inap," ujar Zahawi seperti dikutip dari CNA, 5 Februari 2021.

"Semua produsen, Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, dan lainnya, sedang mencari cara untuk meningkatkan vaksin mereka. Memastikan kami siap untuk varian apa pun. Saat ini ada sekitar 4.000 varian Covid-19 di seluruh dunia," lanjut dia.

Varian Inggris, yang dikenal sebagai VUI-202012/01 atau B.1.17, mempunyai mutasi termasuk perubahan protein lonjakan yang digunakan virus corona untuk mengikat reseptor ACE2.

Uji coba

Pada Kamis (4/2/2021), Inggris meluncurkan uji coba untuk melihat respons kekebalan yang dihasilkan jika dosis vaksin dari Pfizer dan AstraZeneca digabungkan dalam jadwal dua suntikan.

Data awal mengenai respons kekebalan diharapkan keluar sekitar bulan Juni mendatang.

Uji coba akan melihat respons terhadap dosis awal vaksin Pfizer yang diikuti oleh booster AstraZeneca, begitu pula sebaliknya, dengan interval empat dan 12 minggu.

Uji coba ini akan menjadi yang pertama, yang menggabungkan suntikan mRNA - yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNtech, dengan vaksin vektor virus adenovirus dari jenis yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca.

Suntikan AstraZeneca secara terpisah diujicobakan dalam kombinasi dengan vaksin vektor virus lain, Sputnik V yang dikembangkan Rusia.

Menurut para peneliti, dengan uji coba ini akan membantu memahami apakah vaksinasi dengan dua jenis vaksin yang berbeda ada kemungkinan meningkatkan kekebalan.

Matthew Snape, ahli vaksinasi Oxford yang memimpin uji coba ini, pencampuran suntikan yang berbeda telah terbukti efektif dalam vaksin Ebola, meskipun uji coba baru teknologi vaksin campuran, itu juga bisa berhasil.

"Pada akhirnya, semuanya bermuara pada target yang sama, sel yang membuat protein lonjakan, hanya menggunakan platform berbeda," ujar Snape.

"Untuk alasan itu kami mengantisipasi bahwa kami akan menghasilkan respons imun yang baik dengan kombinasi ini," kata dia. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/05/080500465/update-corona-dunia-5-februari--105-juta-kasus-inggris-uji-coba-kombinasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke