Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Vaksinasi Covid-19 yang Tidak Merata Hanya Mengubah Pandemi Jadi Endemi

KOMPAS.com - Indonesia telah memutuskan akan menggunakan enam produk vaksin corona untuk program vaksinasi. 

Hal itu seperti disebutkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19). 

Vaksin tersebut antara lain, PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceitical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Namun tidak semua vaksin tersebut bisa didapatkakn secara gratis.

Dari 107 juta penduduk kelompok prioritas yang menjadi target pemerintah untuk penyuntikan vaksin, hanya sekitar 32 juta orang yang mendapatkannya gratis.

Sisanya, 75 juta orang harus membayar untuk mendapatkan vaksin yang disebut pemerintah dalam program vaksinasi mandiri. 

Pandemi menjadi endemi

Lebih banyaknya orang yang harus menjalani vaksinasi mandiri atau berbayar dikhawatirkan banyak ahli. Sebab justru dinilai menjadikan program vaksinasi tidak akan berjalan efektif. 

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, adanya perbedaan antara program vaksin gratis dan berbayar bisa menyebabkan kegagalan strategi vaksinasi.

Yaitu di saat negara lain menggratiskan vaksin dan dapat menurunkan kurva pandemi, Indonesia bisa jadi akan tertinggal. 

"Yang artinya ya berubahnya (pandemi) menjadi endemi," kata Dicky, ketika dihubungi Sabtu (12/12/2020).

Ketidakefektivan itu selanjutnya juga dapat menjadi kerugian bagi Pemerintah. Dicky menyebut hal itu dikarenakan Pemerintah sudah mengeluarkan dana, menyusun strategi dan upaya tertentu sebelumnya, namun hasilnya tidak optimal. 

"Tidak efektif karena persiapan tidak matang, strategi tidak memadai atau tidak tepat, kan jadi sangat merugikan," ujarnya.

Pandemi semakin panjang

Dicky juga menyebut, potensi rendahnya efektivitas vaksinasi di lapangan bisa membuat pandemi yang berlangsung menjadi semakin panjang.

Hal itu karena ada perbedaan kemampuan masyarakat dalam mengakses vaksinasi gratis pemerintah dan vaksinasi mandiri. 

"Karena korban setiap hari akan terus ada, selain potensi menjadi lama sekali pandeminya berakhir," ungkap Dicky.

Ia berpendapat, program vaksinasi mandiri ini bisa saja diterapkan apabila kondisi sudah membaik, artinya penyebaran virus mulai dapat dikendalikan. 

"Kewajiban Pemerintah untuk menyediakan segala hal, bukan hanya vaksin, hubungan perawatan, program, dan semua, tentu dilakukan oleh dana Pemerintah, itu sudah sangat wajar," sebut dia.

"Kecuali situasinya sudah bukan pandemi, sudah dicabut, kebencanaan nasional sudah dicabut, baru wajar bila tidak gratis," jelas dia. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/14/134500665/dampak-vaksinasi-covid-19-yang-tidak-merata-hanya-mengubah-pandemi-jadi

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke